Mengulik Sejarah Penemuan Tara Emas Artefak Berharga di Filipina

Senin 11-03-2024,13:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Tara Emas ditemukan oleh seorang perempuan Manobo bernama Bilay Campos di sungai Wawa, dekat desa Esperanza, Agusan pada tahun 1918. 

Namun, nasib Tara Emas berubah ketika dicuri oleh Miguel Ramos dan dijual ke Jose Lim Hok Chiong. 

BACA JUGA:Dari Menhir hingga Waruga, Ini Ragam Peninggalan Megalitik di Bengkulu dan Maknanya

BACA JUGA:Keajaiban 11 Sejarah Indonesia! Mengungkap Kuil, Misteri, dan Warisan Budaya

BACA JUGA:Ternyata Begini Sejarah dan Identitas Kebudayaan Suku Karo, Kamu Harus Tau!

Artefak ini kemudian dibeli oleh Field Museum of Natural History di Chicago, Amerika Serikat pada tahun 1922. 

Namun, sebutan "Agusan Gold Image" ditolak oleh para sejarawan Filipina yang lebih suka menggunakan nama "Tara Emas".

Hubungan dengan Majapahit

Tara Emas diyakini sebagai bukti hubungan antara Majapahit dan Filipina. 

Majapahit, kerajaan besar di Jawa Timur, memiliki hubungan dagang dan politik dengan Filipina, seperti yang disebutkan dalam Nagarakretagama. 

BACA JUGA:Bikin Kagum! 6 Desa Wisata Megalitikum. Saksi dan Bukti Peninggalan Jaman Batu Besar di Indonesia

BACA JUGA:Keajaiban 11 Sejarah Indonesia! Mengungkap Kuil, Misteri, dan Warisan Budaya

Tara Emas, dengan gaya seni dan tipologi yang mirip dengan artefak zaman Majapahit, menunjukkan pengaruh budaya Hindu-Buddha di Filipina.

Pentingnya TaraEmas bagi Filipina

Tara Emas bukan sekadar artefak berharga; ia mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Filipina yang perlu dijaga dan dihormati. 

Sebagai simbol warisan bangsa, Tara Emas menginspirasi kebanggaan dan identitas nasional. 

Kategori :