PAGARALAMPOS.COM - Bakar batu sebagai media masyarakat Papua untuk bersilahturahmi. Sekarang dalam pesta bakar batu, mereka tak melulu bakar babi, tapi juga bakar ayam.
Hal ini sebagai bukti toleransi mereka terhadap masyarakat lain.
Dulu dalam sejarahnya bakar batu bagi masyarakat pegunungan tengah Papua, adalah pesta daging babi.
Namun sekarang di sejumlah tempat, pesta bakar batu sudah tidak lagi hanya daging babi, juga menyediakan daging ayam yang akan disuguhkan untuk mereka yang tidak bisa makan babi.
BACA JUGA:3 Misteri Gunung Kawi, Ada Jejak Sejarah Etnis Tionghoa, Yuk Simak Historinya
BACA JUGA:Bikin Bangga! Inilah Sederet Penemuan Kuno di Indonesia yang Mendunia!
Sejarah tradisional yang unik di Papua. Suku Dani dengan adat dan ritual yang unik.
Tradisi menarik yaitu pembakaran batu kerap dilakukan suku Dani yang tinggal di pedalaman atau pegunungan Papua.
Disebut "batu bakar" karena orang Papua memasak dengan batu yang sudah dibakar.
Ini merupakan tradisi budaya nenek moyang orang Papua dan diwariskan hingga saat ini.
Ritual ini berasal dari Papua dan sering diadakan pada saat acara penting seperti kelahiran, kematian, pernikahan, dan upacara syukuran panen.
BACA JUGA:Sejarah Dan 10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Yang Paling Melegenda, Wong Kito Wajib Tau Ini!
BACA JUGA:Bikin Anak Tampil Makin Cantik dan Imut! Ini 6 Gaya Rambut Anak Perempuan yang Trendi 2024
Tradisi unik tersebut dilakukan oleh suku Dani dari Lembah Baliem, Papua. Penamaan "Bakar Batu" ini disebabkan masyarakat Papua yang memasak dengan batu yang dibakar terlebih dahulu, seperti dikutip dari unggahan resmi akun Instagram @kemdikbud.ri.
Setelah dibakar, maka batu-batu tersebut dimasukkan ke dalam lubang kecil. Nantinya, bahan makanan seperti daging, umbi-umbian dan sayuran disusun tepat di atasnya dan dibiarkan hingga matang.