Sejarah Tradisi Bakar Batu
Selain unik, Tradisi Bakar Batu ternyata telah ada sejak ratusan tahun lalu. Melansir dari buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia tulisan Fitri Haryani Nasution.
Dalam catatannya, sejarah dari ritual ini bermula ketika ada pasangan suami istri yang bingung mengolah hasil kebun mereka. Sebab, panci yang digunakan untuk memasak tidak ada.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Peradaban Kuno,Inilah Batu Megalit Bengkulu dengan Fakta Menariknya!
BACA JUGA:3 Misteri Gunung Kawi, Ada Jejak Sejarah Etnis Tionghoa, Yuk Simak Historinya
Akhirnya, mereka mendapat ide untuk memasak menggunakan batu. Setelah itu, ternyata hasil masakan di batu terasa lebih lezat, akhirnya mereka memutuskan untuk memasak daging, umbi-umbian dan beragam jenis masakan di batu.
Sebutan untuk Tradisi Bakar Batu juga beragam, di Wamen ritual ini dikenal dengan kit oba isago, sedangkan di Paniai disebut dengan mogo apil.
Tahapan dalam Tradisi Bakar Batu
Dalam melakukan Tradisi Bakar Batu, ada tiga tahapan yang harus dilalui, yaitu persiapan, bakar babi, dan makan bersama, berikut pemaparannya.
BACA JUGA:Bikin Bangga! Inilah Sederet Penemuan Kuno di Indonesia yang Mendunia!
BACA JUGA:Desain Trendi Dan Unik, Inilah Keunggulan Honda Scoopy Terbaru Versi 2024!
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, masyarakat Papua akan mengumpulkan kayu bakar dan batu untuk memasak. Di bagian paling bawah, ditata batu-batu dengan ukuran besar dan ditutup menggunakan kayu bakar.
Tumpukan tersebut akan dibakar hingga habis dan batu menjadi panas. Setelahnya, warga mempersiapkan sebuah lubang dengan ukuran yang disesuaikan, tergantung pada banyaknya bahan makanan yang akan dimasak.
Dasar lubang nantinya dilapisi oleh daun alang-alang dan daun pisang. Selanjutnya, batu-batu yang telah panas disusun di atas dedaunan dengan cara dijepit menggunakan kayu khusus yang biasa disebut apando. Persiapan ini dilakukan oleh kaum pria.
BACA JUGA:TOP 7 Kuliner Tradisional Khas Bangka Belitung, Wajib Dicicipi Nih!