Sadis, Ternyata Suku Ini Masih Menerapkan Kanibalisme

Selasa 27-02-2024,15:19 WIB
Reporter : Sandi
Editor : Almi

Orang yang dicurigai sebagai khuakhua akan dibunuh, dimasak, dan dimakan oleh anggota suku Korowai. 

Hal ini dilakukan sebagai cara untuk membalas dendam dan menghilangkan roh jahat dari khuakhua. 

Praktik kanibalisme suku Korowai terakhir kali terjadi pada tahun 2006, ketika seorang pria bernama Wawa dituduh sebagai khuakhua dan nyaris dimakan oleh keluarganya. 

BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Trenggalek Hits 2024, Punya Panorama yang Memikat di Pesisir Selatan Jawa Timur

BACA JUGA:Wisata Peternakan Kuda Megastar di Batu Malang, Wisata dengan Suasana Alam yang Mengasyikkan

Namun, sejak itu, praktik ini dikabarkan sudah tidak ada lagi, karena pengaruh dari pemerintah, gereja, dan pendidikan.

Suku Asmat

Suku Asmat adalah suku yang mendiami daerah pantai barat daya Papua. Suku ini terkenal karena keahliannya dalam membuat ukiran kayu, perahu, dan senjata. 

Suku Asmat juga dikenal pernah melakukan tradisi kanibalisme, yang berkaitan dengan kepercayaan mereka tentang roh leluhur dan siklus hidup dan kematian. 

Suku Asmat percaya bahwa semua kematian disebabkan oleh tindakan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Florawisata San Terra di Malang, Wisata dengan Beragam Spot Foto Keren!

BACA JUGA:Pulau Bawean Mempesona, 6 Lokasi Wisata yang Cocok Untuk Melepas Penat yang Punya Landskape Eksotis

Oleh karena itu, mereka harus melakukan balas dendam dengan membunuh dan memakan orang yang bertanggung jawab atas kematian tersebut. 

Selain itu, mereka juga percaya bahwa dengan memakan daging musuh, mereka dapat memperoleh kekuatan dan kemampuan mereka.

Salah satu kasus kanibalisme suku Asmat yang paling terkenal adalah kematian Michael Rockefeller, putra dari Wakil Presiden AS Nelson Rockefeller, pada tahun 1961. 

Michael Rockefeller hilang saat melakukan ekspedisi antropologi di Papua, dan diduga dibunuh dan dimakan oleh suku Asmat. 

Kategori :