Miliki Masyarkat yang Unik, Berikut Sejarah 5 Suku di Sulawesi yang Masih ada Hingga Kini

Minggu 12-05-2024,16:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

Suku Ponosakan juga memiliki bahasa sendiri, yaitu bahasa Ponosakan, yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. 

Bahasa Ponosakan memiliki beberapa dialek, seperti dialek Belang, dialek Ratatotok, dialek Tombatu, dan dialek Toulour.

Suku Ponosakan dikenal sebagai suku yang taat, rajin, dan bersahabat. Mereka juga dikenal sebagai suku yang pandai bercocok tanam, berkebun, dan berdagang. 

Suku Ponosakan mayoritas menganut agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik. Namun, mereka juga masih menghormati tradisi-tradisi leluhur mereka, seperti upacara adat, tarian, dan musik.

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

BACA JUGA:Profil Provinsi Sumatera Selatan, Melacak Jejak Sejarah dan Pesona Alamnya

Suku Ponosakan juga memiliki kuliner khas mereka sendiri, yang berbeda dengan suku Minahasa lainnya. 

Beberapa makanan khas suku Ponosakan yang terkenal adalah nasi jagung (nasi yang dibuat dari jagung), sayur bunga pepaya, ikan roa bakar, dan sagu goreng. 

Suku Ponosakan juga gemar mengonsumsi daging-daging eksotis, seperti ular, tikus, anjing, dan biawak.

Suku Sangir

Suku Sangir adalah suku bangsa yang mendiami pulau-pulau di sebelah utara Sulawesi Utara, yaitu Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud. 

BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno

BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau

Suku Sangir juga memiliki hubungan dekat dengan suku Bantik dan suku Talaud, yang juga berasal dari orang-orang Austronesia. 

Kategori :