Suku Minahasa
Suku Minahasa atau Orang Minahasa adalah suku terbesar di Sulawesi Utara, dan sering juga disebut orang Manado.
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
Nama Minahasa sendiri berasal dari kata “esa” yang berarti satu, dan “mina” yang berarti bersatu. Jadi, Minahasa berarti “menjadi satu”.
Nama ini menggambarkan semangat persatuan dan solidaritas yang dimiliki oleh suku ini.
Suku Minahasa sebagian besar mendiami daerah timur laut jazirah Sulawesi Utara, yang meliputi Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Kota Bitung.
Suku ini terbagi lagi menjadi delapan sub-suku, yaitu Tonsea, Tombulu, Tonsawang, Ratahan, Ponosakan, Totembuan, Toulour, dan Bantik. Masing-masing sub-suku ini memiliki dialek, adat, dan budaya yang berbeda-beda.
BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
Suku Minahasa dikenal sebagai suku yang cerdas, berani, dan berjiwa besar. Mereka juga dikenal sebagai suku yang religius, toleran, dan ramah.
Mayoritas suku Minahasa menganut agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik. Namun, mereka juga masih melestarikan tradisi-tradisi leluhur mereka, seperti upacara perkawinan, kematian, panen, dan lain-lain.
Suku Minahasa juga terkenal dengan kuliner mereka yang kaya akan bumbu dan rempah-rempah.
Beberapa makanan khas suku Minahasa yang terkenal adalah tinutuan (bubur manado), brenebon (sup kacang merah), cakalang fufu (ikan cakalang asap), rica-rica (masakan pedas), dan paniki (masakan kelelawar).
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Profil Provinsi Sumatera Selatan, Melacak Jejak Sejarah dan Pesona Alamnya