Menyusuri Sejarah Berdirinya Masij Seribu Tiang yang Ada di Jambi

Selasa 30-01-2024,06:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

BACA JUGA:Gak Usah Bingung Lagi, Coba Rekomendasi 5 Model Rambut Cocok untuk Setiap Bentuk Wajah

BACA JUGA:Mengungkap Keiritan Konsumsi Bahan Bakar Honda Brio RS 2024, Ini Selengkapnya!

Masjid Agung Al-Falah, juga dikenal sebagai Masjid 1000 Tiang, merupakan masjid terbesar di Jambi, Indonesia.

Meski hanya memiliki 256 tiang, masjid ini menjadi ikon kota Jambi.

Dibangun antara tahun 1971-1980, masjid ini berdiri di bekas pusat kerajaan Melayu Jambi, yang dulunya adalah istana Tanah Pilih dari Sultan Thaha Syaifuddin.

Pada tahun 1858, saat menjadi Sultan Kesultanan Jambi, Sultan Thaha Syaifudin membatalkan perjanjian dengan Belanda yang merugikan kesultanan.

BACA JUGA:Dibangun Makhluk Gaib Hingga Saksi Kemerdekaan, Inilah 11 Bangunan Yang Memiliki Cerita Kelam di Indonesia

BACA JUGA:Menjejak Keagungan Arsitektur Masjid 1000 Tiang di Jambi, Begini Sejarahnya

Belanda marah dan mengancam menyerang istana. Sultan Thaha melakukan serangan terlebih dahulu, dan sebagai balasannya, Belanda menghancurkan istana tersebut pada tahun 1906.

Lokasi ini kemudian dijadikan asrama tentara Belanda dan pusat pemerintahan Keresidenan.

Sejarah Pembangunan Masjid Agung Al-Falah

Gagasan pembangunan Masjid Agung sudah muncul pada tahun 1960-an, tetapi pembangunan baru dimulai pada tahun 1971.

BACA JUGA:Menikmati Surga Alam Pantai Drini, Destinasi Wisata Tersembunyi di Jogja Tiket Masuknya Cuman Segini

BACA JUGA:Dibalik Gaji Tinggi, Melihat Sisi Gelap 6 Profesi Paling Berbahaya di Dunia

Masjid Agung Al-Falah diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 September 1980.

Bangunan ini berdiri di atas lahan seluas lebih dari 26.890 m², dengan luas bangunan mencapai 6.400 m² dan mampu menampung 10 ribu jamaah sekaligus.

Kategori :