Kami juga akan memasang kamera jebakan untuk mencari tahu apa yang ada di hutan.
Sejak saat itu, penelitian mengenai habitat orangutan di Hutan Batang Tolu terus dilakukan.
Survei geofisika hutan juga dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan kemiringan tanah, kerentanan terhadap erosi, dan untuk mengetahui bagaimana curah hujan terjadi di suatu daerah.
Semua itu ia lakukan dalam penelitian hukumnya di Indonesia tentang bobot pengklasifikasian hutan menjadi hutan lindung, hutan produksi, atau hutan produksi terbatas.
BACA JUGA:Sangat Mempesona! Inilah 7 Tempat di Jambi yang Jadi Magnet Wisatawan
Saat itu hutan Batang Tolu ditetapkan sebagai hutan produksi.
Meskipun Pegunungan Batang Tolu sangat terjal, namun keanekaragaman hayatinya luar biasa, termasuk curah hujan hingga 4.000 milimeter per tahun, termasuk harimau Sumatera, orangutan, dan hewan langka lainnya yang berada di ambang kepunahan.
Banyak pertanyaan mengenai bagaimana kondisi hutan yang cukup baik untuk menjadi hutan produktif.
"Perlu upaya signifikan untuk menyelamatkan ekosistem Batang Tolu dari kehancuran."kata Gabby.
BACA JUGA:Terkenal Paling Tahan Lama, Inilah 3 Merk Ban Motor Paling Rekomended Buat Kamu
YEL mengizinkan banyak mahasiswa khususnya dari Universitas Sumatera Utara (USU), Balai Penelitian Pertanian Bogor, dan banyak universitas lain di Indonesia untuk melakukan penelitian di kawasan Batang Tolu.
Studi siswa tentang tumbuhan dan hewan yang dikembangkan untuk ilmu pengetahuan.
Banyak penemuan menarik, termasuk anggrek.
``Sebenarnya kami ada kerjasama dengan Botany di Andalas.
BACA JUGA:Keren! Peti Mati Berlapis Logam Mulia, Salah Satu Bukti 7 Penemuan Bersejarah Emas Terbesar Dunia
Lebih dari 1.000 jenis pohon tumbuh di kawasan Batantulu.