Memiliki wilayah kekuasaan yang luas, serta pelabuhan yang ramai dikunjungi kapal-kapal asing.
Tidak ketinggalan, catatan Tomé Pires juga mendeskripsikan kehebatan armada kapal laut Kerajaan Haru, yang mampu melakukan pengontrolan lalu lintas kapal-kapal melalui Selat Melaka pada masa itu.
Sementara, dalam Sulalatus Salatin disebutkan, kebesaran Kerajaan Haru sebanding dengan Malaka, dan Pasai.
Melihat fakta-fakta itu, menjadikan wilayah Kerajaan Haru sangat potensial.
BACA JUGA:7 Wisata di Kota Jambi, Cek Lokasinya Disini, Ya
Tak heran, Gajah Mada berhasrat menundukkan kerajaan tersebut. Karena dengan menundukkannya, pengaruh kerajaan lain dari Asia Tenggara dapat terbendung.
Selain itu, Majapahit akan berhasil meningkatkan eksistensinya sebagai kerajaan paling berpengaruh di Nusantara.
Di samping itu, Majapahit akan menjadi negara dengan perekonomian yang kuat.
Muncul sumber dari Kronik China, menyatakan bahwa sebelum Kerajaan Haru dikuasai oleh Majapahit, terlebih dahulu dikuasai oleh China sejak tahun 1282.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan Menu Kuliner Ini Jika Kalian ke Purwokerto!
Tunduknya Haru pada China tersebut, dibuktikan dengan pengiriman upeti dari Haru pada Kaisar China tahun 1295.
Pasca kekuasaan Majapahit terhadap Haru yang tidak terlacak tahunnya, kerajaan tersebut kembali dikuasai oleh China.
Pendapat ini berdasarkan Kronik China bahwa Su-lu-tang-husin mengirimkan upeti ke China pada 1411.
Dimungkinkan, tunduknya Haru pada China bersamaan waktunya dengan masa pemerintahan Wikramawardhana.
BACA JUGA:Jangan Salah Pilih Ban, Inilah ban Motor yang Terkenal Kualitas Awetnya!
Di mana, Majapahit yang tengah dalam kemelut Perang Paregreg antara Wikramawardhana (Majapahit Barat) dengan Bhre Wirabhumi (Majapahit Timur), kehilangan banyak wilayah jajahannya. (*)