
BACA JUGA:Begini Kisah Pendaki Keangkeran Gunung Salak, Percaya Nggak
Akibatnya, semua fungsi yang tidak diperlukan untuk bertahan hidup akan dimatikan, termasuk sistem reproduksi.
Ini juga terjadi karena hormon yang dilepaskan saat berolahraga mengganggu hormon reproduksi yang pada dasarnya membuat sistem tubuh rusak.
Berhentinya menstruasi pada wanita dapat menyebabkan dampak buruk dalam jangka panjang.
Pasalnya, tanpa adanya estrogen saat sistem reproduksi sedang vakum, dapat membuat tubuh mengalami masalah-masalah kesehatan.
BACA JUGA:Perhatikan 5 Hal Ini Jika Kamu Mau Ke Gunung Arjuno, Pendaki Wajib Tau!
Di antaranya adalah osteoporosis, infertilitas, serta atrofi payudara dan vagina.
2. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
Kamu mungkin berolahraga untuk alasan kesehatan, tetapi terlalu banyak dan berat justru membuat tubuh menjadi payah dan lemah.
Sistem kekebalan tubuh melemah membuat kamu lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Olahraga ringan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi jika terlalu berat justru yang akan terjadi malah sebaliknya.
BACA JUGA:Miliki Tempat yang Sejuk dan Asri, Inilah 5 Rekomendasi Tempat Camping yang Populer di Bogor
3. Saraf Terjepit
Gangguan saraf terjepit terjadi ketika terlalu banyak tekanan yang diberikan pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot, atau tendon.
Tekanan ini mengganggu fungsi saraf, menyebabkan rasa sakit, kesemutan, bahkan mati rasa.
Saraf terjepit dapat terjadi di sejumlah tempat di tubuh.