Antara Tradisi dan Kepecayaan, Penganut Ini Naik Hajinya Bukan ke Mekkah, Cukup Muncak Gunung Bawakaraeng

Jumat 22-09-2023,15:43 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

Nama "Bawakaraeng" sendiri memiliki makna yang dalam. Secara harfiah, nama ini berarti "Mulut Tuhan" atau "Mulut Raja." 

Kata "Raja" di sini merujuk pada penguasa manusia, sesuai dengan kepercayaan orang Makassar kuno yang berbentuk dinamisme, yakni keberadaan Batara sebagai penentu alur kehidupan manusia.

BACA JUGA:Marinir AS Uji Dan Evaluasi Kemampuan Robot Tempur Pabrikan Korea Selatan

Kata "bawa" mengacu pada "mulut" atau "tempat di mana kata akan keluar," sedangkan "Karaeng" diartikan sebagai Tuhan, Dewa, Raja, Yang Mulia, atau Yang Agung. 

Sehingga, Bawakaraeng diartikan sebagai salah satu sumber kehidupan yang diberikan oleh sang Batara kepada manusia.

Nama ini mungkin dipilih karena tanah di sekitar Gunung Bawakaraeng sangat subur, cocok untuk bercocok tanam sepanjang tahun, baik saat musim penghujan maupun musim kemarau.

Jalur Pendakian Gunung Bawakaraeng

Bagi para pendaki yang ingin menaklukkan Gunung Bawakaraeng, terdapat beberapa jalur pendakian yang dapat dipilih. 

BACA JUGA:Visi Berani dan Komitmen Terhadap Keaslian, Menciptakan Sebuah Mahakarya Sinematik (10)

Berdasarkan peta Jalur Pendakian Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia, pendakian jalur Gunung Bawakaraeng dapat dimulai dari kaki gunung di Desa Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. 

Jalur ini sangat disarankan bagi para pendaki dan merupakan jalur paling populer.

Selain itu, terdapat tiga jalur lain yang dapat ditempuh untuk mencapai puncak Gunung Bawakaraeng, yaitu Jalur Lembah Ramma, Jalur Danau Tanralili, dan Jalur Gunung Perak di Kabupaten Sinjai.

Jalur dari Desa Lembanna adalah jalur paling favorit. Pendaki akan melewati 10 pos sebelum akhirnya mencapai puncak Gunung Bawakaraeng. 

BACA JUGA:Visi Berani dan Komitmen Terhadap Keaslian, Menciptakan Sebuah Mahakarya Sinematik (09)

Perjalanan dimulai dengan menyusuri hutan pinus, dan jalur ini akan terus menanjak, meskipun tidak terlalu ekstrim. Jalur ini seringkali ramai, tidak hanya oleh pendaki, tetapi juga oleh warga dan hewan ternak.

Pos 1 dan 2 Gunung Bawakaraeng terletak pada ketinggian 1.719 mdpl dan 1.810 mdpl, masing-masing.

Kategori :