PAGARALAMPOS.COM - Legenda Dewi Anjani menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia.
Gunung Rinjani, sebagai latar belakang cerita, menambah daya tarik dan keajaiban dalam legenda Dewi Anjani.
Gunung ini menjadi simbol keindahan alam Indonesia yang mempesona, sekaligus sebagai saksi bisu dari sejarah panjang perjalanan cerita rakyat ini dari generasi ke generasi.
Keberadaan gunung ini turut memberikan kekuatan dan daya magis pada kisah Dewi Anjani, yang dikenal oleh masyarakat setempat sebagai bagian integral dari kehidupan mereka.
BACA JUGA:Dibangun Pendekar Sakti Tanah Jawa, Inilah Legenda Kemunculan Kerajaan Medhang Kamulan
Cerita tentang Dewi Anjani dihubungkan dengan sebuah pusaka kedewataan bernama Cupumanik Astagina yang diberikan oleh Bhatara Surya kepada Dewi Windradi.
Namun, Bhatara Surya memberikan syarat bahwa pusaka tersebut tidak boleh ditunjukkan kepada siapa pun, termasuk anak-anaknya.
Meskipun demikian, karena rasa sayang yang mendalam, Dewi Windradi akhirnya memberikan pusaka Cupumanik kepada Dewi Anjani.
Namun, saat saudara-saudaranya mencoba menyentuh pusaka tersebut, kebenarannya terbongkar, dan hubungan Dewi Windradi terungkap.
BACA JUGA:5 Misteri dan Mitos Gunung Bromo Jawa Timur, Nomor 4 Sangat Tidak Masuk Akal
Resi Gotama, ayah mereka, marah dan mengutuk Dewi Windradi menjadi batu serta melemparkan pusaka sakti ke udara yang diperebutkan oleh ketiga anaknya.
Pusaka itu terbelah menjadi dua dan menjadi sebuah telaga. Mereka yang menyentuh telaga itu seketika terkutuk dan berubah menjadi kera. Resi Gotama memerintahkan mereka untuk bertapa sebagai upaya menebus dosa.
Suatu hari, Batara Guru melewati Telaga Madirda, Dieng, yang merupakan tempat Dewi Anjani sedang bertapa.
Melihat Dewi Anjani yang kurus kering, Batara Guru memberikan dedaunan sinom dan Dewi Anjani memakannya.
BACA JUGA:Teras Gunung Padang, Dikelilingi Tembok Batu Mencapai 10 meter, Ayo Apa yang Dilindungi-Nya?