BACA JUGA:Sudah Perlukah Sentra Budaya dan Seni di Pagaralam Setelah 22 Tahun?
Daripada kaget, kita akan dibuat tertegun setiap melihat adegan krusial dalam film ini.
Stanley membuktikan bahwa tanpa element of surprise yang mainstream dalam film horor;
ia juga bisa membuat film yang berhasil membuat penontonnya ketakutan dan merinding.
BACA JUGA:Wajib Diketahui! Ini Sejarah Hingga Kebudayaan Suku Batak
Hal ini berkat unsur sinematografi dan scoring yang ikonik dan unggul.
Tampak usaha dari sang sutradara untuk menentukan teknik pengambilan gambar yang tidak umum dan lebih berkelas untuk sebuah film horor.
Penonton tidak akan menemukan teknik pengambilan adegan panning dengan pola yang sama.
Sehingga susah bagi kita untuk mendeteksi adegan seram berikutnya yang bisa muncul kapan saja.
BACA JUGA:HOT NEWS! 5 Suku Papua Ini Menjadi yang Paling Keren Karena Budayanya
Sinematografi dalam film ini merupakan salahsatu unsur yang cukup menonjol dengan originalitasnya.
Merupakan salahsatu yang ikonik dan telah menjadi bahan referensi bagi filmmaker modern saat ini.
Beberapa adegan tampak tenang namun menegangkan, hingga pergerakan kamera dinamis namun tetap teratur untuk memberikan suasana teror yang mencekam.
BACA JUGA:Asal Mula Suku Kisam, Budaya dan Agamanya
Beberapa frame juga menunjuKkan titik perspektif yang pas, sebuah detil yang sangat diperhatikan oleh Stanley.
Selain visualnya yang artistik dan penuh dengan teknik, skoring dalam ‘The Shining’ juga merupakan salahsatu unsur penambah keseraman yang pas dan tidak berlebihan.