Sudah Perlukah Sentra Budaya dan Seni di Pagaralam Setelah 22 Tahun?

Sudah Perlukah Sentra Budaya dan Seni di Pagaralam Setelah 22 Tahun?

Perlukah Sentra Budaya dan Seni di Pagaralam--pagaralampos

PAGARALAMPOS.COM - Pernah dengar ledekan, entah serupa guyon atau serius seperti begini;

”Ah, dasar ga ngerti seni!” Biasanya dilontar pada seseorang yang kurang menguasai keterampilan salahsatu bidang seni. Entah seni sastra, rupa, suara (musik), gerak (tari) atau seni pertunjukan (teater). 

Reaksi yang diterima pun tak terlalu ’pedas’ terasa. Bahkan cuma dibalas untai senyum, tanpa emosi berlebihan. 

BACA JUGA:Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam

Nah, bagaimana jika seseorang mendengar ledekan berbunyi; ”Dasar ga berbudaya?”

Ternyata, reaksinya jauh lebih dahsyat. Bahkan terkadang dibalas dengan lebih garang dan penuh emosinal. 

Kenapa bisa sedemikian? Salahsatu jawabannya mungkin begini; Karena, tak seorang pun mau dikatakan ’tidak berbudaya’. 

Sebab, budaya memiliki cakupan makna jauh lebih luas dibanding seni, yang merupakan salahsatu cabang atau turunan kebudayaan itu sendiri. 

BACA JUGA:Keren! Ini Budaya Hingga Mata Pencaharian Suku Ambon

Dalam budaya atau kebudayaan, termasuk juga adalah adat istiadat, adab dan sopan santun, cara berpakaian, tata cara berbahasa serta yang paling sensitif, cara bertingkah laku.

Karenanya, tentu saja tak seorang pun mau dikatakan ’tidak beradab’ alias tidak memiliki sopan santun.  

Dalam tulisan singkat ini, saya akan sedikit mengupas bagian terkecil dari cakupan maha luasnya budaya. Yaitu seni teater. 

BACA JUGA:Kaya akan Budaya, ini Dia 4 Keunikan Budaya Suku Besemah yang Masih Terjaga Kelestariannya

Jika dirunut berdasarkan etimologi (Ilmu pembentukan bahasa/kata), TEATER berasal dari kata theatron (Yunani/Greek) yang berarti Seeing place (tempat tontonan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: