Mengulik Sejarah dan Keunikan Suku Baduy yang Milliki Kehidupan Tentram

Selasa 14-05-2024,06:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Menurut Van Tricht, masyarakat Baduy sudah ada sejak lama disana dan merupakan masyarakat asli dan sangat ketat mempertahankan kebudayaan nenek moyang mereka. 

Pendapat Van tricht sejalan dengan pendapat Danasasmita dan Djatisunda (1986:4-5) di mana menurut dua ahli ini pada masa lalu ada seorang raja yang berkuasa di wilayah sekitar Baduy bernama Rakeyan Darmasiska. 

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang

Sang raja ini memerintahkan masyarakat Baduy untuk memelihara Kabuyutan (tempat pemujaan nenek moyang) dan menjadikan kawasan tersebut sebagai Mandala atau kawasan suci.

Ciri-ciri Suku Baduy 

Ciri khas Suku Baduy dapat diamati dari cara hidup serta hasil budaya yang masih dapat diamati hingga saat ini. 

Salah satunya adalah rumah adat Suku Baduy yaitu Sulah Nyanda yang merupakan bangunan berbentuk panggung dengan bahan kayu, bambu, serta atap ijuk atau rumbia. 

Ciri orang Baduy sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Suku Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam. 

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang

Suku Baduy Dalam masih memegang teguh adat istiadat dengan menolak adanya teknologi dan mempertahankan cara hidup yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.

Jika diamati, Suku Baduy Dalam sehari-hari kerap menggunakan baju dan ikat kepala berwarna putih yang melambangkan kesucian. 

Sementara Suku Baduy Luar diperbolehkan menerima teknologi dan cara hidup masyarakat modern untuk menjalankan kehidupan sehari-harinya.

Dalam kesehariannya, Suku Baduy Luar kerap mengenakan pakaian serba hitam dengan ikat kepala biru. 

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

Kategori :