BACA JUGA:Benarkah Goa Putri di Baturaja Sumsel Akibat Sumpahan Si Pahit Lidah? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Dan seperti tadi desa tersebut berubah menjadi goa batu. Ternyata Pengembara tersebut adalah Si Serunting Sakti yang dijuluki Si Pahit Lidah, yang bila menyumpah semua yang terkena akan menjadi batu.
Ternyata si Pahit Lidah tidak hanya menyumpah sang Putri saja. Ia juga mendatangi Gua kediaman sang Putri beserta keluarganya.
Konon kabarnya semua yang berada di dalam Gua ikut disumpahnya menjadi batu. Dan kini beberapa bentuk batu gua yang ada didalam bisa diceritakan oleh Guide.
Dayang Merindu yang dikutuk Serunting Sakti atau Sipahit Lidah, diyakini warga sekitar berasal dari Sunda.
BACA JUGA:Sumsel Punya Cerita, Si Pahit Lidah Satu Dari 10 Legenda Terkenal!
Keyakinan mereka berdasarkan penerawangan dari sejumlah paranormal yang pernah melakukan penerawangan di gua Putri, di Desa Padangbindu Kecamatan Semidangaji Kabupaten OKU.
Keyakinan bahwa Putri Dayang Merindu berasal dari pulau Jawa dikuatkan dengan pernah datangnya salah seorang keturunan sunan yang mengaku, bahwa sang putri masih memiliki keturunan dengan salah satu sunan.
Bahkan yang lebih mencengangkan lagi, mereka memperkirakan bahwa Putri Dayang Merindu merupakan istri dari salah satu raja yang ada di pulau Jawa pada saat itu.
Saat anda akan memasuki Goa Putri anda akan menemukan sebuah suguhan menarik yang dapat membuat anda meresapi nilai Historis Goa Putri.
BACA JUGA:Wow! Ternyata Sumsel Punya 10 Legenda Terkenal, Salahsatunya Si Pahit Lidah
Didalam Gua terdapat ruang tamu, pemandian putri, pembaringan putri, pendapuran (dapur), balai pertemuan, lumbung padi, singgasana sang Raja dan dua ekor sang penjaga Gua yaitu patung Harimau.
Nah, biar gak makin penasaran, ayo mulai menelusuri Gua yang terlihat dari luar sangat besar dan indah.
Untuk memasuki Gua, Kita harus naiki puluhan anak tangga yang diapit oleh dua batu besar. Mendekati Gua terdapat Stalaktit ukuran sedang menjulang dari atas sampai pinggang orang dewasa di tengah jalan setapak yang dilewati.
Saat melewati stalaktit itu pak Jafri (Guide) memukul satu kali batu itu, kenapa harus memukul batu yang menghasilkan suara berdengung.