Flea bites dermatitis mengacu pada alergi terhadap protein dan antigen tertentu yang ada pada air liur kutu yang menggigit hewan peliharaan.
Sebenarnya, kucing normal hanya mengalami iritasi kulit ringan sebagai respons terhadap gigitan kutu.
Namun, pada kucing yang mengalami alergi air liur kutu, reaksinya bisa sangat berbeda. Reaksi ini merupakan respons alergi terhadap protein yang ada dalam air liur kutu.
BACA JUGA:Waspada! Kalau Muncul Tanda-tanda Ini, Cepatlah Bertaubat Karena Ajal Sudah Dekat!
Kucing dengan gangguan kesehatan ini akan mengalami rasa gatal yang hebat dan akan menggaruk, menggigiti, atau menjilat area yang terinfeksi tanpa henti.
Kondisi ini bisa menimbulkan kerontokan bulu dan luka terbuka atau koreng pada kulit yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi sekunder.
2. Penyakit cakar kucing (cat scratch disease)
Penyakit cakar kucing disebabkan oleh infeksi bakteri Bartonella henselae.
Bakteri ini tak hanya mampu berpindah ke manusia lewat gigitan atau cakaran kucing, tetapi juga melalui bulu kucing.
Saat mengelus bulu kucing yang terkontaminasi bakteri dan secara tidak sadar langsung menyeka mata, Anda dapat berpotensi terkena penyakit ini.
BACA JUGA:Setelah 35 Tahun, Angkatan Laut AS Rancang Kapal RS Dijuluki Bethesda Class
Penyakit cakar kucing dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius bagi orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS atau pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
3. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
Parasit ini terdapat pada kotoran kucing yang sudah terinfeksi dan dapat menular ke manusia.
Penyakit ini bisa berbahaya pada ibu hamil dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.