Karena fungsinya yang spesifik itulah Aryo berpendapat, gubang tak sepopuler keris dan pedang. Tapi ia menyatakan, gubang masih dipakai masyarakat Besemah.
Adapun Mady beranggapan, gubang seperti dianak tirikan alias kurang mendapatkan perhatian khusus seperti senjata tradisional khas Besemah. Mengapa bisa demikian? “Karena mungkin masyarakat kita tak terlalu bergiat untuk mencari kebenaran yang tepat,” katanya.
Ghumah baghi yang dikunjungi Mady Lani itu masih berdiri kokoh hingga kini. Pun dengan ukirannya masih tersemat di sana. Maka, sejarah masih melekat di sana.*