PAGAR ALAM, PAGARALAMPOS.COM - Wabah penyakit pernah menyerang rakyat Pagar Alam. Kota di kaki Gunung Dempo ini masih dijajah Belanda ketika itu. Dampaknya korban berjatuhan yang sebagian besar dari kaum rakyat jelata.
Peneliti sejarah dan budaya Besemah Aryo Arungdinang mengatakan, berdasarkan catatan sejarah, wabah penyakit memang pernah menyerang Pagar Alam. Di masa itu Pagaralam masih di bawah jajahan Belanda.
“Wabah penyakit ini muncul di rentang waktu antara 1916-1921,” ujar Aryo, ketika dihubungi Pagaralam Pos, beberapa waktu lalu.
Dikatakan Aryo, bentuk wabah penyakit tersebut cukup banyak. Di antaranya adalah kolera, pes, cacar, malaria dan flu. Kondisi ini lanjut dia membuat banyak korban berjatuhan. Yang paling banyak adalah dari kalangan rakyat jelata lantaran kurang tertangani dengan baik.
BACA JUGA:Bingkai Budaya, Mengenal Kekayaan 14 Sastra Besemah Lama Warisan Leluhur
“Rakyat di masa itu mengandalkan pawang-pawang pengobatan tradisional,” ucap Aryo yang kini tengah menempuh pendidikan magister di sebuah perguruan tinggi di Palembang.
Kondisi itu diperparah dengan belum adanya obat ataupun vaksin. Juga terbatasnya sarana dan transportasi. Maka, korban penyakit ini pun-terutama dari rakyat jelata- terus bertambah dari hari ke hari.
“Untuk jumlah pasti korbannya memang belum diketahui. Yang pasti sangat banyak,” imbuh Aryo.
Adapun Belanda diakui Aryo, memang sudah rumah sakit ketika itu. Yang bernama Central Hospital.
BACA JUGA:Ternyata Begini, Sejarah Pabrik Raksasa di Pagar Alam yang Didirikan Penjajah Belanda
Di Masa sekarang sisa bangunan rumah sakit ini masih ada di Jalan S Parman Koramil Lama Kecamatan Pagar Alam Utara. Rumah sakit ini beroperasi sejak 1921.
“Tapi, rumah sakit ini diprioritaskan buat para pekerja perkebunan. Termasuk juga bagi pejabat-pejabat Belanda di masa itu,”lanjutnya.
Sementara itu pemerhati sejarah dan budaya Besemah Mady Lani mengatakan, salahsatu wabah penyakit yang pernah menyerang Pagar Alam di masa penjajahan Belanda adalah kolera.
Kemunculan penyakit inilah lanjut Mady yang membuat Belanda membangun rumah sakit yang bernama Juliana Hospital.
BACA JUGA:Bernilai Sejarah, Mengenal Pemimpin Kota Pagar Alam Pada Zaman Jajahan Belanda