Untuk membuat setting yang paling mendekati situasi masa sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, Majidi bekerja dengan tim sejarawan Islam dan arkeolog agar akurasinya lebih mendekati.
Film Muhammad, The Messenger of God sendiri fokus pada latar belakang sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, yakni tentang serangan Abrahah ke Kabah yang gagal.
BACA JUGA:Pertahankan Kebudayaan di Tengah Kemajuan Teknologi
Film Berdurasi 171 menit ini adalah film pertama dari trilogi (3 sekuel) film yang bakal diproduksi, mengisahkan kehidupan Nabi Muhammad SAW sejak sebelum beliau lahir, yang diperkirakan memakan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikannya. Juga kisah kelahiran beliau hingga usia kanak-kanak.
Majidi melakukan proses pasca produksi film di Munich Jerman mulai 2013 dan selesai tahun 2014.
Film ini rilis untuk kalangan jurnalis, kritikus dan sineas pada 12 Februari 2015 di Farhang, Iran.
Lalu, untuk khalayak pada Festival Film Dunia Montreal serta bioskop Iran film ini rilis pada 27 Agustus 2015.
BACA JUGA:Bernilai Sejarah, Bagian dari Suatu Peradaban Budaya yang Tinggi
‘Muhammad, The Messenger Allah’ membuka Festival Film Montreal Dunia pada 27 Agustus, tempat di mana Majidi sebelumnya memenangkan Grand Prize of the Americas dengan film ‘The Children of Heaven’, ‘The Color of Paradise’ dan ‘Baran’.
Pada tanggal yang sama, film Muhammad, The Messenger Allah diluncurkan di 57 bioskop, dan mungkin akan berkembang ke 140 bioskop lainnya di Iran (hampir setengah bioskop dari 320 bioskop di Iran).
Film dengan genre drama biografi sejarah ini memperoleh rating 7.6 dari 10 poin di laman IMDb.
Selain itu juga mendapat penghargaan sebagai Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards ke-88.
BACA JUGA:Verifikasi Sanggar dan Budayawan
Dibatasi oleh narasi (film pertama ini mengisahkan Nabi Muhammad SAW dari tahun kelahirannya sampai usia 12 tahun), dan larangan agama terhadap menampilkan wajah nabi Muhammad SAW, Majidi mencoba meramaikan dengan adegan-adegan aksi (pertempuran legendaris, kejar-kejaran di pasar, peziarah mengelilingi Ka'bah, pertarungan tangan kosong, kafilah unta, derapkuda di padang pasir).
Film ini bercerita awal mula kelahiran nabi Muhammad SAW, sehingga penonton non-Muslim mengetahui hubungan antara kepribadian dramatis, bagaimana hubungan Bani Hasyim dengan suku Quraisy, penduduk menyembah apa dan siapa yang berkuasa pada saat itu.
Hal utama film ini adalah bahwa Islam, Yahudi dan Kristen berbagi nilai-nilai dan akar yang sama.