Namun film Muhammad, The Messenger of God sama sekali tidak memvisualisasikan sosok Nabi Muhammad SAW, karena hal itu sangat terlarang dalam ajaran Islam, melainkan hanya menunjukkan sedikit bagian tangan saat masih bayi, atau bayangan saja.
Majidi mengharapkan dengan film ini orang-orang yang sebelumnya sulit untuk mendapat gambaran sifat welas asih dan kasih sayang yang sebenarnya dari Muhammad SAW serta ajaran Islam, mendapatkan pencerahan.
Seperti diketahui propaganda Barat banyak menggambarkan Islam sebagai agama kejam, haus darah dan garang, padahal sejatinya tidak demikian.
BACA JUGA:Wujudkan Pagar Alam Sebagai Kota Wisata Berbasis Budaya dan Alam
Belum layak ditunggu: Hasil akhirnya sesuatu yang lebih mirip dengan film Hollywood tahun 1950-an daripada film Darren Aronofsky baru-baru ini ‘Noah’ atau film Majidi sebelumnya.
Meskipun banyak film Majidi sebelumnya ditangani dengan kemurnian spiritual dan mengangkat soal agama, film ‘Muhammad, Rasul Allah’ terasa kaku dan canggung, terbebani oleh subyek beratnya.