Anies Baswedan mengatakan bahwa transportasi umum yang dibangunnya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk memberikan perasaan kesetaraan dikalangan masyarakat.
"Begitu naik kendaraan umum tidak penting apakah ceo, apakah office boy, apakah pengangguran, mereka semua antri di garis yang sama, beli tiket yang sama, pintu yang sama, duduk ditempat yang sama, berdiri di tempat yang sama, semua merasakan kesetaraan," ujar Anies.
BACA JUGA:Junjung Tinggi Integritas Bawaslu, 27 – 30 Oktober Panwascam Terpilih Dilantik
Menurutnya, transportasi umum itu bukanlah alat untuk memindahkan badan tapi untuk membangun pembangunan perasaan kesetaraan.
"Jadi alat transportasi itu bukan dipandang sebagai alat pemindah badan, tapi alat transportasi di pandang sebagai alat pembangun perasaan kesetaraan," imbuhnya.
3. Mengubah Konsep Taman Dari 'Garden' Menjadi 'Park' Untuk Memberikan Rasa Persatuan.
Anies Baswedan mengubah konsep taman-taman di Jakarta dari 'garden’ menjadi ‘park’.
BACA JUGA:BPOM Telusuri 133 Obat Sirup yang Beredar, Ternyata Ini Hasilnya
Menurutnya konsep ‘garden’ biasanya untuk taman yang hanya bisa dilihat, sedangkan ‘park’ masyarakat bisa memanfaatkan sarana tersebut sebagai tempat berekreasi.
"Taman kita bertahun-tahun namanya Garden sehingga ditulis yang di bawahnya dilarang menginjak rumput artinya apa? orang tua bawa anak-anak enggak bisa nginjak rumput karena tamannya ditempatkan sebagai Garden," kata Anies.
Oleh sebab itu, ia mengganti konsep taman dari 'garden' menjadi 'park' agar bisa menjadi tempat bermain.
Ia mengatakan dengan cara seperti itu, dirinya bisa memberikan rasa persatuan sosial bagi warga yang datang untuk bemain di taman.
"Kalau Garden itu namanya tempat untuk menonton tanaman dan karena tempat diubah konsepnya maka tempat-tempatnya di tempat bermain dan apa yang terjadi di tempat itu, kaya sekali, tengah, bawah bisa berkumpul bermain di tempat yang sama itulah yang disebut sebagai mempersatukan," tandasnya.