Sejarah Bukit Tektok di Malang Raya: Dari Pos Pengintaian Pejuang Hingga Destinasi Wisata Alam dan Spiritualit
Sejarah Bukit Tektok di Malang Raya: Dari Pos Pengintaian Pejuang Hingga Destinasi Wisata Alam dan Spiritualit-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Malang Raya yang dikenal akan kekayaan alam dan panorama pegunungannya menyimpan banyak destinasi wisata yang belum banyak dijamah, salah satunya adalah Bukit Tektok.
Terletak di wilayah perbatasan antara Kabupaten Malang dan Kota Batu, bukit ini bukan hanya menawarkan pesona alam yang memikat.
Tetapi juga memiliki nilai historis dan budaya yang menarik untuk ditelusuri.
Asal-Usul Nama “Tektok”
BACA JUGA:Resep Bolu Kukus Mekar Rasa Kopi: Lembut, Manis, dan Wangi Menggoda
Nama “Tektok” mungkin terdengar unik dan cukup asing bagi masyarakat luar Malang.
Berdasarkan cerita warga sekitar, nama ini berasal dari bunyi tabuhan bambu atau alat tradisional semacam kentongan yang sering digunakan pada masa lampau untuk memberi tanda atau peringatan kepada masyarakat desa.
Suara "tek-tok" yang khas ini akhirnya menjadi inspirasi penamaan bukit tersebut.
Dalam sejarah lisan, bukit ini dulunya menjadi tempat warga berjaga atau memantau kondisi desa, terutama saat terjadi ancaman dari luar, seperti pencurian hasil bumi atau gangguan hewan buas dari hutan.
Peran Strategis pada Masa Lalu
Bukit Tektok bukan hanya sekadar lanskap alam, tetapi juga menyimpan peran penting dalam sejarah lokal.
BACA JUGA:Hadzabe: Menyelami Kehidupan Suku Terakhir Pemburu-Pengumpul di Afrika Timur
Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, bukit ini dijadikan titik pengamatan karena posisinya yang strategis dan memiliki pandangan luas ke beberapa wilayah, termasuk jalur menuju Kota Batu dan Malang Selatan.
Para pejuang lokal memanfaatkan tempat ini untuk mengamati pergerakan tentara asing serta menyusun strategi penyergapan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
