Pemkot PGA

Eksplorasi Gunung Rinjani: Deretan Satwa Langka yang Hanya Bisa Ditemui di Sini!

Eksplorasi Gunung Rinjani: Deretan Satwa Langka yang Hanya Bisa Ditemui di Sini!

Eksplorasi Gunung Rinjani: Deretan Satwa Langka yang Hanya Bisa Ditemui di Sini!-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati paling kaya di dunia. Dari ujung barat hingga timur, negeri ini menyimpan beragam flora dan fauna yang tersebar di berbagai ekosistem, termasuk kawasan pegunungan.

Salah satu lokasi yang menjadi habitat berbagai satwa endemik adalah Gunung Rinjani, yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini tak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga berperan sebagai rumah bagi sejumlah hewan langka yang berada di bawah perlindungan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Berikut ini adalah empat jenis satwa langka yang bisa dijumpai di kawasan tersebut:

1. Rusa Timor (Rusa timorensis)

Rusa Timor merupakan hewan asli Indonesia yang masih bisa dijumpai di lereng-lereng Gunung Rinjani. Satwa ini termasuk dalam kategori dilindungi karena populasinya semakin berkurang akibat perburuan dan rusaknya habitat alami.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Mega: Jejak Alam dan Nilai Sakral di Tanah Papua Barat!

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Gunung Guntur: Jejak Vulkanik dan Budaya di Tanah Priangan!

Hewan ini memiliki tubuh berukuran sedang, dengan bobot yang bisa mencapai 100 kilogram. Ciri khasnya adalah tanduk bercabang dan warna bulu cokelat dengan ekor yang cukup panjang.

Biasanya hidup di daerah padang rumput dekat sumber air, rusa ini senang menghabiskan waktu dengan merumput atau beristirahat di tepian sungai.

Mereka hidup dalam kawanan kecil hingga puluhan ekor, dan cukup mampu beradaptasi di luar habitat alaminya.

2. Celepuk Rinjani (Burung Pok)

Burung hantu kecil ini oleh masyarakat lokal dikenal sebagai burung pok, karena suaranya yang unik. Celepuk Rinjani memiliki tubuh mungil, dengan warna cokelat berpola bintik putih.

Meski terlihat menggemaskan, burung ini dianggap langka dan terancam punah, bahkan masuk daftar merah spesies yang hampir punah menurut lembaga konservasi dunia. Mitos lokal juga menyebut bahwa burung ini membawa pertanda buruk, yang membuatnya semakin dijauhi masyarakat.

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Gunung Sunan Ibu: Jejak Spiritual dan Alam di Halmahera Barat!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait