Menyikapi Sejarah Gunung Guntur: Jejak Vulkanik dan Budaya di Tanah Priangan!
Menyikapi Sejarah Gunung Guntur: Jejak Vulkanik dan Budaya di Tanah Priangan!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Gunung Guntur, yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, merupakan salah satu Gunung berapi yang menyimpan jejak sejarah geologis dan budaya yang kaya.
Dengan ketinggian sekitar 2.249 meter di atas permukaan laut, Gunung Guntur bukan hanya menjadi destinasi bagi para pendaki dan pencinta alam, tetapi juga menjadi saksi bisu terhadap perubahan zaman dan dinamika alam di Tatar Sunda.
Gunung Guntur dalam Sejarah Geologi
Secara geologis, Gunung Guntur dikategorikan sebagai gunung berapi tipe stratovolcano yang masih aktif.
BACA JUGA:Sejarah Suku Osing: Jejak Peradaban Leluhur di Ujung Timur Jawa!
Dalam catatan vulkanologi Indonesia, gunung ini pernah menjadi salah satu yang paling aktif pada abad ke-19.
Letusan-letusannya terdokumentasi dalam laporan kolonial Belanda, yang mencatat aktivitas vulkanik signifikan pada tahun 1800-an.
Salah satu letusan terbesar tercatat pada tahun 1840-an, yang menyebabkan kerusakan lahan pertanian dan pemukiman di sekitarnya.
Letusan-letusan tersebut meninggalkan aliran lava dan lahan berbatu yang kini bisa ditemukan di jalur pendakian.
Kondisi ini menciptakan lanskap yang unik dan menjadi ciri khas Gunung Guntur dibanding gunung-gunung lain di Jawa Barat.
Selain itu, keberadaan kawah dan jalur bekas aliran lava menjadikan gunung ini penting dalam studi vulkanologi.
Gunung Guntur dalam Sejarah Sosial dan Budaya
Bagi masyarakat Sunda, Gunung Guntur bukan hanya gunung biasa. Ia memiliki makna spiritual dan kultural yang mendalam.
Nama “Guntur” sendiri dalam bahasa Sunda berarti "petir" atau "guntur", yang menggambarkan kekuatan alam dan unsur keagungan yang melekat pada gunung tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
