Pemkot PGA

Menelusuri Kearifan Suku Ngaju: Warisan Budaya, Nilai Spiritual, dan Tantangan di Era Modern

Menelusuri Kearifan Suku Ngaju: Warisan Budaya, Nilai Spiritual, dan Tantangan di Era Modern

Suku Ngaju Kalimantan Tengah: Kisah Budaya, Spiritualitas, dan Perjuangan Mempertahankan Jati Diri-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Suku Ngaju dikenal sebagai salah satu kelompok Dayak terbesar yang tinggal di Kalimantan Tengah, terutama di sepanjang Sungai Kahayan, Kapuas, dan Katingan.

Mereka memiliki kekayaan budaya yang mencakup adat, kepercayaan, serta sistem sosial yang telah mengakar sejak lama.

Kelompok etnis ini telah menjadi bagian penting dari dinamika kehidupan masyarakat pedalaman Kalimantan, mencerminkan sejarah panjang yang mencakup interaksi budaya lokal dengan pengaruh luar, mulai dari masa penjajahan hingga era kontemporer.

Secara geografis, masyarakat Ngaju menetap di sekitar aliran sungai besar yang menjadi pusat kegiatan ekonomi, transportasi, dan kehidupan sosial mereka.

Banyak pakar meyakini bahwa mereka termasuk dalam rumpun Austronesia yang telah bermukim di Kalimantan selama ribuan tahun. Sejak zaman kuno, mereka hidup secara komunal dengan sistem sosial yang tertata, mengandalkan pertanian ladang, perburuan, dan hasil hutan.

BACA JUGA:Sejarah Museum History of Java: Menyusuri Jejak Peradaban Jawa!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Puri Lukisan Ubud: Jejak Seni di Jantung Bali!

Kepercayaan Tradisional: Kaharingan

Ciri khas paling menonjol dari identitas Suku Ngaju adalah sistem kepercayaan asli mereka yang dikenal sebagai Kaharingan.

Kepercayaan ini, yang mengandung unsur animisme dan dinamisme, kini telah diakui secara resmi sebagai bagian dari agama Hindu Kaharingan di Indonesia.

Salah satu ritual paling sakral dalam kepercayaan ini adalah upacara Tiwah, yakni prosesi penghantaran arwah leluhur ke alam baka.

Prosesi ini melibatkan berbagai kegiatan ritual, mulai dari penyembelihan hewan hingga pembersihan tulang, serta mempererat hubungan antaranggota masyarakat.

Interaksi dengan Dunia Luar

Kedatangan kolonial Eropa, khususnya Belanda, sejak abad ke-17 membawa pengaruh besar terhadap masyarakat Ngaju.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait