Pemkot PGA

Memahami Sejarah Tembok Kota Banten Lama: Jejak Pertahanan Masa Kejayaan Kesultanan!

Memahami Sejarah Tembok Kota Banten Lama: Jejak Pertahanan Masa Kejayaan Kesultanan!

Memahami Sejarah Tembok Kota Banten Lama: Jejak Pertahanan Masa Kejayaan Kesultanan!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Kota Banten Lama menyimpan jejak sejarah yang luar biasa dari masa kejayaan Kesultanan Banten.

Salah satu peninggalan paling mencolok dari masa tersebut adalah tembok kota yang mengelilingi kawasan inti Kesultanan.

Tembok ini tidak hanya berfungsi sebagai benteng pertahanan, tetapi juga menjadi simbol kemegahan dan kecanggihan tata kota Islam di Nusantara pada abad ke-16 hingga ke-18.

Awal Mula Pembangunan

BACA JUGA:Mengulik Sejarah Suku Nyama Selam: Penjaga Tradisi Maritim di Indonesia Timur!

Pembangunan tembok Kota Banten Lama diperkirakan dimulai pada pertengahan abad ke-16, tepatnya saat Kesultanan Banten berada di bawah kepemimpinan Sultan Maulana Hasanuddin (1552–1570), putra dari Sunan Gunung Jati.

Sebagai penerus dakwah Islam sekaligus pemimpin politik, Sultan Hasanuddin membangun pusat pemerintahan yang terorganisasi dengan baik, lengkap dengan masjid agung, alun-alun, istana, pelabuhan, dan tentu saja, tembok kota.

Tembok ini dibangun untuk melindungi pusat kota dari serangan musuh, baik dari laut maupun darat, mengingat Banten saat itu adalah salah satu pelabuhan internasional yang ramai dan kaya.

Ancaman dari bangsa asing, bajak laut, hingga persaingan dengan kerajaan lain seperti VOC dan Mataram menjadi latar belakang pentingnya pembangunan struktur pertahanan.

BACA JUGA:Sejarah Benteng Ujung Pandang: Dari Benteng Kerajaan Gowa hingga Fort Rotterdam, Jejak Kolonial dan Warisan!

Struktur dan Fungsi Tembok

Secara umum, tembok Kota Banten Lama dibangun mengelilingi kawasan pusat pemerintahan dan permukiman elite kerajaan.

Ketebalannya mencapai sekitar 1,5 meter dengan tinggi yang bervariasi, sebagian mencapai lebih dari 3 meter. Bahan yang digunakan meliputi batu bata merah, batu karang, dan campuran kapur, semuanya diramu dengan teknik lokal yang kokoh dan tahan cuaca.

Selain sebagai pelindung dari serangan luar, tembok ini juga berfungsi mengatur arus masuk dan keluar kota melalui sejumlah gerbang utama.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait