Pemkot PGA

Kemenkes Gencarkan Deteksi Dini Diabetes: Peringatan Generasi Produktif di Tengah Lonjakan Kasus Nasional

Kemenkes Gencarkan Deteksi Dini Diabetes: Peringatan Generasi Produktif di Tengah Lonjakan Kasus Nasional

Deteksi Dini Diabetes-net-kolase

PAGARALAMPOS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terus mendorong pelaksanaan deteksi dini diabetes melitus di seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi kelompok usia produktif antara 25 hingga 54 tahun. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan signifikan jumlah penderita diabetes di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data terbaru dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan laporan International Diabetes Federation (IDF), prevalensi diabetes di Indonesia meningkat tajam.

Bahkan, sekitar 70 persen kasus baru ditemukan pada usia produktif, kelompok yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi keluarga dan bangsa.

BACA JUGA:Kenali Gula Palem: Pemanis Alami yang Mendukung Kesehatan dan Aman untuk Penderita Diabetes

“Banyak penderita tidak menyadari bahwa mereka telah mengidap diabetes karena gejalanya sering kali tidak terasa di awal. Padahal, jika terdeteksi sejak dini, penyakit ini dapat dikendalikan dan komplikasinya bisa dicegah,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, dr. Eva Susanti, dalam konferensi pers, Kamis (23/10).

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan skrining gula darah minimal setahun sekali, khususnya bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, pola makan tinggi gula dan lemak, serta riwayat keluarga dengan diabetes.

Pemeriksaan ini kini dapat dilakukan secara gratis di Posbindu PTM, puskesmas, dan fasilitas kesehatan pemerintah lainnya.

BACA JUGA:Fakta Mengejutkan: Nasi Dingin Ternyata Bisa Bantu Kendalikan Diabetes!

Selain deteksi dini, Kemenkes juga memperkuat kampanye hidup sehat melalui program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang menekankan tiga pilar utama: aktivitas fisik teratur, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan pemeriksaan kesehatan berkala. Langkah ini diharapkan dapat menekan laju peningkatan kasus diabetes di Indonesia.

“Pencegahan jauh lebih murah daripada pengobatan. Dengan mengetahui kondisi kesehatan sejak dini, kita bisa mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan,” tambah dr. Eva.

Para ahli kesehatan menegaskan bahwa peningkatan kasus diabetes di usia produktif menjadi alarm nasional. Jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja dan meningkatkan beban pembiayaan kesehatan negara.

Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program deteksi dini yang tengah digencarkan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: