Menyingkap Keunikan Rumah Betang: Sejarah dan Filosofi di Balik Arsitektur Tradisional
Menyingkap Keunikan Rumah Betang: Sejarah dan Filosofi di Balik Arsitektur Tradisional-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat yang menjadi ciri khas wilayahnya. Di Kalimantan, rumah adat tersebut dikenal dengan sebutan rumah betang.
Rumah tradisional ini tersebar di seluruh provinsi Kalimantan, mulai dari Kalimantan Barat, Timur, Tengah, Utara, hingga Selatan.
Rumah betang umumnya dihuni oleh masyarakat suku Dayak yang tinggal di wilayah hulu sungai.
Dengan panjang sekitar 150 meter dan lebar 30 meter, rumah ini mampu menampung hingga sekitar 100 orang. Karena dihuni oleh banyak orang, terdapat seorang pemimpin yang dikenal sebagai Pambakas Lewu.
Meski ditinggali banyak orang, kehidupan di rumah betang diatur secara tertib melalui aturan adat yang disepakati seluruh anggota komunitas.
ACA JUGA:Makanan Khas Sumatera Utara yang Harus Dicicipi!
BACA JUGA:Makanan Khas Jawa Timur yang Lezat Dan Nikmat, Sudah Pernah Coba?
Aturan ini mencakup keamanan, pembagian makanan, gotong royong di ladang, serta kegiatan sehari-hari lainnya.
Kehidupan di rumah adat ini mencerminkan budaya kebersamaan suku Dayak, di mana perbedaan individu tetap dihargai.
Sejarah dan Filosofi Rumah Betang
Rumah betang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Kehadirannya menunjukkan bahwa suku Dayak memiliki kearifan lokal dalam melindungi diri dari bahaya, termasuk hewan buas. Rumah ini dirancang agar penghuninya bisa hidup selaras dengan alam.
Struktur rumah betang menyerupai panggung panjang, dengan tiang-tiang kayu kuat, biasanya dari kayu ulin asli Kalimantan, setinggi sekitar lima meter.
BACA JUGA:8 Hidangan Khas Kendari, Sulawesi Tenggara yang Menggugah Selera!
BACA JUGA:Inilah Makanan Khas Muara Bungo Jambi Dengan Cita Rasa Yang Menarik!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
