Pemkot PGA

Asal-Usul Gunung Bromo dan Suku Tengger: Kisah Roro Anteng–Joko Seger hingga Upacara Yadnya Kasada

Asal-Usul Gunung Bromo dan Suku Tengger: Kisah Roro Anteng–Joko Seger hingga Upacara Yadnya Kasada

Asal-Usul Gunung Bromo dan Suku Tengger: Kisah Roro Anteng–Joko Seger hingga Upacara Yadnya Kasada-Foto: net -

Rangkaian Upacara

Doa di Pura Luhur Poten, dipimpin oleh dukun adat.

Arak-arakan menuju kawah Bromo, dengan membawa sesaji berupa hasil bumi, ternak, dan makanan.

Pelemparan sesaji ke kawah, sebagai simbol keikhlasan dan pengorbanan.

Hal menarik adalah adanya warga yang menunggu di sekitar kawah untuk menangkap sesaji dengan jaring, karena mereka percaya bahwa sesaji tersebut membawa keberkahan.

Gunung Bromo dalam Kehidupan Suku Tengger

BACA JUGA:Sejarah Jembatan Merah: Saksi Perjuangan dan Perubahan Kota Surabaya!

Bagi Suku Tengger, Bromo bukan hanya gunung berapi, tetapi tempat yang dianggap suci dan sarat makna spiritual. Mereka menjaga alam sekitar dengan penuh hormat, sejalan dengan filosofi hidup:

“Urip iku urup” — hidup itu bersinar untuk memberi manfaat bagi sesama.

Legenda Gunung Bromo dan Suku Tengger adalah warisan budaya yang terus hidup hingga kini. Tradisi Kasada mengajarkan tentang rasa syukur, pengorbanan, dan keikhlasan. Gunung Bromo bukan sekadar tujuan wisata, tetapi simbol kuatnya ikatan masyarakat Tengger dengan leluhur dan alam semesta.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait