Sejarah Patung Arjuna Wijaya: Ikon Kepemimpinan dan Filosofi dari Jantung Jakarta!
Sejarah Patung Arjuna Wijaya: Ikon Kepemimpinan dan Filosofi dari Jantung Jakarta!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Patung Arjuna Wijaya merupakan salah satu ikon monumental di Jakarta yang menjadi simbol keberanian, keteguhan hati, dan semangat kepemimpinan.
Patung ini terletak di persimpangan Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan MH Thamrin, tepat di depan Monumen Nasional (Monas).
Selain menjadi daya tarik wisata kota, patung ini juga menyimpan nilai sejarah, budaya, dan filosofi mendalam yang menggambarkan kisah dalam epos Mahabharata.
Asal-usul dan Ide Pembangunan
BACA JUGA:Sejarah Museum Kayuh Baimbai: Jejak Budaya Sungai dan Kehidupan Masyarakat Banjar!
Gagasan pembangunan Patung Arjuna Wijaya muncul pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1970-an.
Ali Sadikin ingin menghadirkan karya seni monumental yang tidak hanya memperindah kota, tetapi juga membawa pesan moral kepada masyarakat.
Tokoh seniman terkenal Nyoman Nuarta dipercaya sebagai perancang dan pembuat patung ini.
Patung ini terinspirasi dari kisah Serat Bhagawad Gita, bagian dari epos Mahabharata, yang menggambarkan Arjuna sedang berdiskusi dengan Dewa Kresna menjelang perang besar di Kurukshetra.
BACA JUGA:Sejarah Museum Islam Ternate: Jejak Kejayaan Kesultanan dan Warisan Peradaban Islam di Maluku Utara!
Dalam patung ini, Arjuna digambarkan berdiri tegak di atas kereta perang yang ditarik oleh delapan ekor kuda, sementara Kresna bertindak sebagai kusir.
Delapan kuda tersebut diberi nama: Wijaya, Setya, Yudha, Bhakti, Jagat, Raya, Arsa, dan Arusi, yang melambangkan delapan ajaran kebajikan dalam kehidupan.
Proses Pembuatan dan Peresmian
Proses pembuatan patung dimulai sekitar tahun 1980-an. Bahan utama yang digunakan ialah perunggu dan tembaga, sehingga patung ini memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap cuaca.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
