Pemkot PGA

Sejarah dan Makna Filosofis Rumah Bolon: Rumah Adat Kebanggaan Suku Batak!

Sejarah dan Makna Filosofis Rumah Bolon: Rumah Adat Kebanggaan Suku Batak!

Sejarah dan Makna Filosofis Rumah Bolon: Rumah Adat Kebanggaan Suku Batak!-net:foto-

BACA JUGA:Sejarah Benteng Kalamata: Jejak Portugis di Ternate yang Masih Berdiri Kokoh!

Biasanya, tinggi tiang mencapai dua hingga tiga meter dari permukaan tanah. Atap Rumah Bolon berbentuk seperti perahu terbalik, melengkung tajam di kedua ujungnya.

Bentuk ini melambangkan perjalanan hidup manusia dan hubungan antara dunia bawah, tengah, dan atas dalam kepercayaan Batak kuno.

Bahan atap biasanya berasal dari ijuk atau daun rumbia, yang mampu menahan panas dan hujan.

Dinding rumah terbuat dari papan kayu yang disusun rapat, sedangkan lantainya dari papan tebal yang kuat menahan beban banyak orang.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Tari Hadrat: Jejak Dakwah dan Tradisi Islami di Nusantara!

Rumah ini tidak memiliki jendela besar, hanya ventilasi kecil agar udara tetap mengalir.

Menariknya, pintu masuk ke Rumah Bolon cukup rendah, sehingga orang yang masuk harus sedikit menunduk — simbol penghormatan kepada tuan rumah.

Makna Filosofis Rumah Bolon

Setiap bagian dari Rumah Bolon memiliki makna mendalam yang menggambarkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Batak.

BACA JUGA:Sejarah Suku Bima: Warisan Kerajaan Maritim di Ujung Timur Pulau Sumbawa!

Misalnya, atap rumah melambangkan dunia atas, tempat bersemayam para dewa; bagian tengah rumah melambangkan dunia manusia; dan kolong rumah melambangkan dunia bawah yang diibaratkan sebagai tempat roh penjaga.

Selain itu, ukiran dan ornamen pada dinding Rumah Bolon juga sarat makna simbolis.

Motif ukiran seperti gorga (hiasan khas Batak) menggambarkan perlindungan dari roh jahat serta doa agar penghuni rumah selalu diberkati.

Warna-warna yang digunakan pada ukiran — merah, putih, dan hitam — masing-masing melambangkan keberanian, kesucian, dan kekuatan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait