Sejarah Gunung Merapi: Antara Keindahan dan Letusan yang Menyimpan Cerita!

BACA JUGA:Sejarah Danau Lingkar: Pesona Alam dan Jejak Legenda yang Terlupakan!

Dalam kepercayaan masyarakat setempat, Gunung Merapi dianggap sebagai salah satu penjaga keseimbangan alam Pulau Jawa, bersama Gunung Merbabu, Laut Selatan, dan Keraton Yogyakarta.

Salah satu legenda yang paling terkenal adalah kisah Mataram dan Kerajaan Gaib di Gunung Merapi. Diceritakan bahwa di puncak Merapi terdapat kerajaan makhluk halus yang dipimpin oleh Eyang Sapu Jagad.

Hubungan spiritual antara Keraton Yogyakarta dengan Gunung Merapi dijaga melalui upacara tahunan yang dikenal dengan nama Labuhan Merapi, yaitu ritual persembahan kepada penguasa Merapi sebagai bentuk penghormatan dan permohonan keselamatan.

Letusan- Letusan Besar yang Mengubah Sejarah

BACA JUGA:Sejarah Gedung Keong Emas Lama: Ikon Legendaris di Taman Mini Indonesia Indah!

Gunung Merapi telah meletus puluhan kali dalam sejarah modern. Salah satu letusan paling dahsyat terjadi pada tahun 1930, yang menelan lebih dari 1.300 korban jiwa di wilayah Magelang dan Boyolali.

Letusan besar lainnya terjadi pada 1994, 2006, dan 2010, masing-masing meninggalkan dampak besar terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat.

Letusan tahun 2010 menjadi salah satu yang paling diingat oleh generasi modern. Saat itu, awan panas dan lahar menghancurkan banyak permukiman di sekitar lereng, termasuk kawasan wisata Kaliadem.

Tragedi tersebut juga merenggut nyawa Mbah Maridjan, juru kunci Merapi yang dikenal karena kesetiaannya menjaga gunung ini. Sosoknya menjadi simbol keberanian sekaligus kearifan lokal masyarakat lereng Merapi.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Jembatan Siti Nurbaya: Ikon Romantis Kota Padang!

Gunung Merapi di Masa Kini

Kini, Gunung Merapi menjadi salah satu pusat penelitian vulkanologi terbesar di Indonesia.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) secara rutin memantau aktivitas gunung ini melalui berbagai alat canggih, seperti seismograf dan kamera termal.

Pemantauan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi erupsi dan mengurangi risiko bencana bagi masyarakat.

Sumber: