Pemkot PGA

Sejarah Gunung Sanggar: Pesona dan Jejak Legenda di Tanah Bima!

Sejarah Gunung Sanggar: Pesona dan Jejak Legenda di Tanah Bima!

Sejarah Gunung Sanggar: Pesona dan Jejak Legenda di Tanah Bima!-net: foto-

Dalam sejarah masyarakat Bima, Gunung Sanggar sering disebut sebagai gunung keramat.

Banyak cerita rakyat yang menyebutkan bahwa di lerengnya dahulu berdiri permukiman kuno yang hancur akibat letusan Tambora.

Sebagian penduduk yang selamat diyakini kemudian turun dan membangun desa-desa baru di sekitarnya, seperti Desa Piong, Kawinda To’i, dan Renda.

BACA JUGA:Sejarah Suku Bajo: Jejak Pengembara Laut dan Identitas Maritim Nusantara!

Selain itu, Gunung Sanggar juga dipercaya menjadi jalur spiritual bagi masyarakat Bima yang ingin melakukan tapa atau semedi.

Para tokoh adat menyebutkan bahwa pada masa kerajaan Bima, beberapa bangsawan dan prajurit melakukan ritual di gunung ini sebelum pergi berperang.

Ritual tersebut dilakukan untuk memohon restu pada Sang Hyang Penjaga Gunung agar diberi keberanian dan keselamatan.

Jejak budaya yang berhubungan dengan Gunung Sanggar juga terlihat dari berbagai tradisi masyarakat sekitar.

Salah satunya adalah upacara ngawu-ngawu, yaitu tradisi memanjatkan doa dan syukur kepada alam ketika musim panen tiba.

Dalam upacara itu, para tetua kampung sering menyebut Gunung Sanggar sebagai “penyangga bumi” — simbol keseimbangan antara manusia dan alam.

Legenda dan Mitos Gunung Sanggar

BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kelenteng Tay Kak Sie: Warisan Ibadah dan Tradisi Tionghoa di Kota Semarang

Layaknya gunung lain di Nusantara, Gunung Sanggar tak lepas dari kisah mistis.

Salah satu legenda yang paling dikenal adalah kisah “Putri Dewa Sanggar.” Konon, seorang putri cantik penghuni puncak gunung jatuh cinta kepada manusia.

Namun, karena melanggar aturan para dewa, ia dikutuk menjadi batu di puncak gunung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait