Pemkot PGA

Gunung Sanggar: Keindahan Alam dan Jejak Sejarah di Lereng Gunung Tambora

Gunung Sanggar: Keindahan Alam dan Jejak Sejarah di Lereng Gunung Tambora

Gunung Sanggar: Keindahan Alam dan Jejak Sejarah di Lereng Gunung Tambora-Foto: net -

Dampak Letusan Tambora

Letusan besar Gunung Tambora pada 1815 turut memengaruhi ekosistem sekitar Gunung Sanggar.

Debu vulkanik menghancurkan tanaman dan mengubah struktur tanah, memaksa sebagian penduduk lereng gunung mengungsi.

Berbeda dengan Tambora, Gunung Sanggar tidak aktif secara vulkanik. Bentuknya terbentuk akibat pengangkatan lempeng bumi dan pelipatan batuan, sehingga morfologinya lebih curam, berbatu, dan berbeda dengan Tambora yang merupakan gunung berapi.

BACA JUGA:Peluncuran OnePlus Nord CE4 Lite: Teknologi Aquatouch Jadi Andalan Baru

Kepercayaan dan Tradisi Masyarakat

Hingga kini, masyarakat adat di sekitar Gunung Sanggar tetap memegang tradisi sakral. Setiap pendaki atau pengunjung hutan diminta melakukan ritual izin, seperti memberi sesajen atau doa tertentu.

Beberapa tokoh adat meyakini gunung ini dihuni roh leluhur, sehingga hutan lerengnya dianggap keramat dan tidak boleh sembarangan ditebang. Tradisi ini membantu menjaga kelestarian ekologi kawasan.

Potensi Wisata dan Konservasi

Gunung Sanggar memiliki potensi tinggi sebagai destinasi ekowisata dan pendakian, menawarkan pemandangan menawan dan medan yang menantang bagi pendaki berpengalaman. Pemerintah daerah mulai menyoroti gunung ini sebagai alternatif wisata selain Tambora.

BACA JUGA:Teknologi Canggih Chery Tiggo Cross: Ini Cara Mobil Ini Menjaga Keselamatan Anda di Jalan!

Meski demikian, tantangan pelestarian masih ada, seperti infrastruktur yang terbatas, minimnya promosi, dan ancaman deforestasi.

Kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan pecinta alam sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara eksplorasi wisata dan pelestarian lingkungan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait