Menyingkap Luka Sejarah: Apartheid di Afrika Selatan dan Dampaknya bagi Jutaan Warg
Menyingkap Luka Sejarah: Apartheid di Afrika Selatan dan Dampaknya bagi Jutaan Warg-Foto: net -
Kemenangan ini bukan hanya pergantian kepemimpinan, melainkan simbol harapan baru bahwa kesetaraan bisa lahir dari ketidakadilan.
Meski begitu, warisan apartheid tetap membekas dalam bentuk ketimpangan ekonomi, pendidikan, dan sosial.
Apartheid memberi pelajaran berharga bahwa hukum bisa digunakan untuk menindas bila dilepaskan dari moralitas.
Afrika Selatan menjadi saksi bagaimana peraturan legal dapat mengabadikan ketidakadilan.
BACA JUGA:Menapaki Sejarah di Benteng Patua Tomia: Warisan Penjajahan Belanda yang Sarat Nilai Budaya
Namun, sejarah ini juga membuktikan bahwa keberanian, solidaritas, dan perjuangan kolektif mampu meruntuhkan sistem yang paling menekan sekalipun.
Kini, meski rezim apartheid sudah runtuh secara hukum, bekasnya masih nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagian besar kekayaan masih terkonsentrasi pada kelompok minoritas, sementara mayoritas warga kulit hitam masih menghadapi kesenjangan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.
Generasi saat ini perlu melihat sejarah apartheid bukan hanya sebagai catatan masa lalu, tetapi sebagai pengingat untuk terus membangun dunia yang lebih adil.
BACA JUGA:Sejarah Monumen Dharma Yudha Mandala: Jejak Perjuangan Rakyat Ende dalam Menjaga Keutuhan NKRI!
Rasisme mungkin tak lagi terang-terangan dilegalkan, tetapi bentuk-bentuk diskriminasi baru masih ada dalam kehidupan modern.
Afrika Selatan menunjukkan bahwa rekonsiliasi mungkin tercapai, namun keadilan sejati hanya bisa hadir lewat aksi nyata dan komitmen bersama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
