Pemkot PGA

Sejarah Gunung Bromo: Legenda, Kebudayaan, dan Daya Tarik Alam yang Mendunia!

Sejarah Gunung Bromo: Legenda, Kebudayaan, dan Daya Tarik Alam yang Mendunia!

Sejarah Gunung Bromo: Legenda, Kebudayaan, dan Daya Tarik Alam yang Mendunia!-net: foto-

Tradisi Yadnya Kasada

BACA JUGA:Jejak Sejarah, Filosofi, dan Simbol Kepemimpinan Suku Ende-Lio di Nusa Tenggara Timur

Tradisi Yadnya Kasada adalah salah satu warisan budaya yang membuat sejarah Gunung Bromo semakin hidup.

Upacara ini dilakukan setiap bulan Kasada dalam penanggalan Jawa, biasanya jatuh pada bulan Juli atau Agustus.

Dalam upacara ini, masyarakat Tengger naik ke puncak Bromo untuk melemparkan hasil bumi, ternak, maupun sesaji lainnya ke dalam kawah.

Ritual ini bukan hanya simbol penghormatan kepada para leluhur, tetapi juga wujud syukur atas hasil panen dan kehidupan yang mereka jalani.

BACA JUGA:Mengungkap Jejak Tunggul Ametung: Antara Fakta Sejarah dan Kisah Legenda Jawa

Tradisi Kasada menjadi daya tarik tersendiri, karena wisatawan dapat menyaksikan langsung perpaduan antara keindahan alam dan kentalnya nilai budaya.

Gunung Bromo dalam Kehidupan Modern

Kini, Gunung Bromo dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam terbaik di Indonesia, bahkan di dunia.

Pemandangan matahari terbit di Bromo sering disebut sebagai salah satu yang terindah, dan kawasan ini hampir tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

BACA JUGA:Mengenal Rumah Adat Musalaki, Warisan Budaya Suku Ende-Lio yang Sarat Makna Kepemimpinan

Meskipun popularitasnya semakin meningkat, masyarakat Tengger tetap menjaga tradisi leluhur mereka.

Keberadaan ritual Kasada, cara hidup yang sederhana, serta penghormatan terhadap alam menjadikan Bromo tidak hanya sebagai objek wisata, melainkan juga ruang sakral yang penuh makna.

Selain itu, Gunung Bromo juga memiliki nilai ekonomi penting bagi masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait