Sejarah Bukit Shafa dan Marwah: Warisan Perjalanan Spiritual yang Tak Lekang Waktu
Sejarah Bukit Shafa dan Marwah: Warisan Perjalanan Spiritual yang Tak Lekang Waktu-Foto: net -
Pada masa lampau, sa’i dilakukan di jalan berbatu terbuka. Kini, demi kenyamanan jutaan jamaah, jalur Shafa dan Marwah berada dalam kompleks Masjidil Haram yang telah dimodernisasi.
Fasilitas seperti pendingin udara, jalur khusus bagi lansia dan penyandang disabilitas, serta penanda rute disediakan agar ibadah lebih mudah dilaksanakan. Meski begitu, bagian asli bukit tetap dijaga sehingga nilai sejarahnya tetap terasa.
Nilai yang Bisa Dipetik
Bukit Shafa dan Marwah tidak hanya menjadi tempat ibadah, melainkan juga simbol pengorbanan, ikhtiar, dan tawakal. Kisah Siti Hajar mengajarkan bahwa dalam keterbatasan sekalipun, manusia tidak boleh berhenti berusaha.
Dengan kesabaran dan keyakinan, pertolongan Allah akan selalu datang dari arah yang tidak disangka.
BACA JUGA:Ketika Sejarah Indonesia Nyaris Punah: Kisah Pemberontakan yang Terlupakan
Setiap langkah dalam sa’i mengingatkan bahwa hidup penuh dengan ujian dan perjuangan, namun selalu ada jalan keluar bagi mereka yang bersabar dan percaya pada kekuasaan-Nya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
