Menelusuri Sejarah Homo Erectus Soloensis: Jejak Manusia Purba di Tanah Jawa!
Menelusuri Sejarah Homo Erectus Soloensis: Jejak Manusia Purba di Tanah Jawa!-net:foto-
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Kerajaan Pengging: Jejak Peralihan Zaman dari Legenda hingga Spiritualitas Jawa!
Bentuk tengkorak tebal dengan tonjolan alis yang menonjol.
Volume otak sekitar 1.000–1.200 cc, lebih besar daripada Homo erectus pithecanthropus erectus yang lebih tua, namun masih lebih kecil dibanding manusia modern (Homo sapiens).
Wajah menonjol ke depan (prognatis), dengan rahang kuat dan gigi besar.
Tinggi badan diperkirakan mencapai 165–170 cm, dengan postur tegap sesuai namanya "erectus" yang berarti "tegak".
BACA JUGA:Rahasia Tembok Kota Tua yang Masih Menyimpan Jejak Misteri Zaman Dulu
Perbedaan volume otak dan struktur tulang menunjukkan adanya proses evolusi bertahap dari Homo erectus awal menuju bentuk manusia yang lebih modern.
Kehidupan Sehari-hari
Para ahli berpendapat bahwa Homo erectus soloensis hidup dalam kelompok kecil yang berjumlah belasan orang. Mereka menggantungkan hidup pada keterampilan berburu dan meramu.
Alat-alat yang mereka gunakan sebagian besar berupa perkakas batu sederhana, misalnya kapak genggam, alat serpih, dan alat penetak.
BACA JUGA:Menyusuri Sungai Bersejarah yang Masih Mengalirkan Cerita Zaman Dulu
Fosil tulang binatang yang ditemukan di lokasi penggalian menunjukkan bahwa mereka memburu hewan besar seperti kerbau purba, rusa, hingga badak.
Selain berburu, mereka juga mengumpulkan umbi-umbian, buah, serta tanaman liar. Ada dugaan bahwa Homo erectus soloensis sudah mengenal penggunaan api, meskipun bukti yang ditemukan masih terbatas.
Jika benar, api tentu memberi keuntungan besar dalam memasak makanan dan melindungi diri dari binatang buas.
Peran dalam Evolusi Manusia
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
