Sejarah Gunung Bukit Raya: Puncak Tertinggi Kalimantan yang Sarat Legenda!
Sejarah Gunung Bukit Raya: Puncak Tertinggi Kalimantan yang Sarat Legenda!-net:foto-
Sejarah Bukit Raya juga dapat ditelusuri melalui kekayaan biodiversitasnya.
BACA JUGA:Propaganda vs. Sindiran: Bagaimana Goebbels Jadi Sasaran Balasan Satir di Perang Dunia II
Hutan di sekitar gunung ini menjadi rumah bagi satwa langka seperti orangutan Kalimantan, owa, dan berbagai jenis burung enggang yang dianggap suci oleh masyarakat Dayak.
Keberadaan flora dan fauna tersebut menambah nilai penting gunung ini, karena menunjukkan betapa alam Kalimantan telah lama menjadi pusat kehidupan dan pengetahuan lokal.
Hingga kini, masih banyak penelitian yang dilakukan di Bukit Raya untuk mengungkap kekayaan hayati sekaligus nilai sejarah ekosistemnya.
Setiap spesies yang ditemukan di sana tidak hanya penting bagi ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi jejak nyata hubungan harmonis antara manusia dan alam yang sudah terjalin selama ratusan tahun.
BACA JUGA:Museum Balanga: Menelusuri Warisan Budaya dan Identitas Suku Dayak di Kalimantan Tengah
Bukit Raya di Masa Kini
Kini, Gunung Bukit Raya menjadi salah satu destinasi pendakian yang menantang. Jalur menuju puncak masih tergolong sulit karena melewati hutan lebat, rawa, dan sungai.
Pendaki biasanya membutuhkan waktu 6 hingga 7 hari untuk sampai ke puncak dan kembali ke pos awal. Kesulitan inilah yang membuat Bukit Raya dijuluki sebagai salah satu gunung “terliar” di Indonesia.
Namun di balik itu, pendakian Bukit Raya juga dianggap sebagai perjalanan spiritual. Banyak pendaki merasakan suasana hening, mistis, dan penuh makna saat menapaki hutan tropis yang nyaris tak tersentuh.
Setiap langkah seolah mengingatkan manusia akan kebesaran alam dan pentingnya menjaga warisan nenek moyang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
