Pemkot PGA

Sejarah Sungai Kapuas: Urat Nadi Kehidupan, Peradaban, dan Identitas Kalimantan Barat!

Sejarah Sungai Kapuas: Urat Nadi Kehidupan, Peradaban, dan Identitas Kalimantan Barat!

Sejarah Sungai Kapuas: Urat Nadi Kehidupan, Peradaban, dan Identitas Kalimantan Barat!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Indonesia sekaligus menjadi salah satu sungai terpenting di Pulau Kalimantan.

Dengan panjang mencapai kurang lebih 1.143 kilometer, sungai ini mengalir dari Pegunungan Müller di perbatasan Kalimantan Barat hingga bermuara ke Laut Cina Selatan.

Keberadaan Sungai Kapuas tidak hanya penting sebagai jalur transportasi dan sumber kehidupan, tetapi juga menyimpan nilai sejarah, budaya, dan legenda yang telah melekat dalam kehidupan masyarakat setempat sejak berabad-abad lalu.

Asal-Usul dan Legenda Sungai Kapuas

BACA JUGA:Menyusuri Sungai Bersejarah yang Masih Mengalirkan Cerita Zaman Dulu

Bagi masyarakat Dayak dan suku-suku asli Kalimantan, Sungai Kapuas bukan sekadar aliran air, melainkan juga bagian dari identitas mereka.

Terdapat berbagai cerita rakyat yang menjelaskan asal-usul sungai ini. Salah satu legenda populer menyebutkan bahwa Sungai Kapuas terbentuk dari perjalanan seorang tokoh sakti yang membuka jalur air dengan tongkatnya.

Konon, dari goresan tongkat tersebut keluarlah aliran deras yang kemudian menjadi sungai besar. Kisah-Kisah ini diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari tradisi lisan masyarakat.

Selain legenda, Sungai Kapuas juga sering dianggap sebagai penghubung dunia manusia dengan alam roh.

BACA JUGA:Melebur dalam Kearifan Lokal Lewat Wisata Budaya yang Bikin Mata Terbuka

Banyak ritual adat dilakukan di tepian sungai, seperti upacara tolak bala atau doa syukur atas hasil tangkapan ikan yang melimpah.

Hal ini menunjukkan bahwa sejak masa lampau, sungai telah menjadi pusat spiritual dan sosial bagi masyarakat Dayak.

Peran Sungai Kapuas dalam Peradaban

Sejarah mencatat bahwa Sungai Kapuas menjadi jalur utama transportasi di Kalimantan Barat jauh sebelum adanya jalan raya modern.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait