Situs Bena Flores: Mengenal Jejak Peradaban Megalitikum dan Tradisi yang Tetap Hidup
Situs Bena Flores: Mengenal Jejak Peradaban Megalitikum dan Tradisi yang Tetap Hidup-Foto: net -
Desa dihuni oleh sembilan klan, termasuk suku Dizi, Deru Lalulewa, dan Deru Solamae. Setiap klan memiliki rumah utama beserta simbol leluhur, mencerminkan hubungan sosial dan kekerabatan yang erat antaranggota masyarakat.
Kehidupan dan Tradisi
Hingga kini, warga Bena tetap menjalankan tradisi adat secara ketat. Bahasa lokal, pertanian tradisional, dan ritual seperti Reba—perayaan tahun baru adat dengan tarian dan syair tradisional—masih dilaksanakan.
Meski desa ini menerima wisatawan, masyarakat selektif terhadap pengaruh luar agar nilai budaya tetap terjaga.
Pelestarian dan Tantangan
Situs Bena diakui sebagai warisan budaya nasional dan menjadi salah satu desa adat paling penting di wilayah timur Indonesia.
BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat
Pemerintah dan lembaga budaya melakukan upaya pelestarian, mulai dari konservasi bangunan, dokumentasi budaya tak benda, hingga melibatkan generasi muda dalam menjaga adat.
Meski begitu, tantangan tetap ada, seperti perubahan iklim, ketertarikan generasi muda terhadap gaya hidup modern, dan tekanan dari sektor pariwisata.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
