Pemkot PGA

Sejarah Segitiga Masalembo: Misteri, Tragedi, dan Fakta di Balik 'Segitiga Bermuda'-nya Indonesia!

Sejarah Segitiga Masalembo: Misteri, Tragedi, dan Fakta di Balik 'Segitiga Bermuda'-nya Indonesia!

Sejarah Segitiga Masalembo: Misteri, Tragedi, dan Fakta di Balik 'Segitiga Bermuda'-nya Indonesia!-net:foto-

BACA JUGA:Yuk Ungkap Misteri Batu Megalit di Tengah Ladang yang Bikin Penasaran dan Penuh Cerita

Salah satu kasus paling terkenal adalah hilangnya pesawat milik maskapai Merpati Nusantara Airlines dengan nomor penerbangan MZ 671 pada tahun 1981.

Pesawat jenis Vickers Viscount itu dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Makassar.

Seluruh penumpang dan awak pesawat dinyatakan tewas, dan puing-puingnya baru ditemukan di perairan Masalembo. Kejadian ini memicu perhatian nasional dan melahirkan istilah Segitiga Masalembo di kalangan masyarakat.

Setelah peristiwa tersebut, sejumlah insiden lain terus menambah daftar panjang tragedi di kawasan ini.

BACA JUGA:Yuk Dengarkan Cerita di Balik Musik Kolintang yang Merdu dan Bikin Hati Tenang

Kapal penumpang maupun kapal nelayan kerap dilaporkan tenggelam secara tiba-tiba, bahkan di saat kondisi cuaca terlihat normal.

Salah satu yang paling menyita perhatian adalah tenggelamnya KM Tampomas II pada tahun 1981 di sekitar kawasan Masalembo, yang menewaskan ratusan penumpang.

Tragedi ini menjadi salah satu bencana maritim terbesar dalam sejarah Indonesia.

Faktor Alam di Balik Misteri

BACA JUGA:Rahasia Benteng Tua yang Tetap Kokoh Meski Dihantam Waktu

Meskipun masyarakat sering mengaitkan Segitiga Masalembo dengan hal-hal mistis, para ahli kelautan dan meteorologi mencoba memberikan penjelasan ilmiah.

Kawasan perairan Masalembo berada di titik pertemuan arus laut besar dari Laut Jawa, Laut Flores, dan Selat Makassar.

Pertemuan arus ini menciptakan pusaran dan gelombang yang sangat kuat, sehingga sering membahayakan kapal maupun pesawat yang melintas di atasnya.

Selain itu, kondisi angin kencang, badai tropis, hingga cuaca yang cepat berubah di kawasan tersebut semakin memperbesar risiko kecelakaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait