Pemkot PGA

Menguak Sejarah Suku Mandar: Jejak Budaya Maritim di Tanah Sulawesi!

Menguak Sejarah Suku Mandar: Jejak Budaya Maritim di Tanah Sulawesi!

Menguak Sejarah Suku Mandar: Jejak Budaya Maritim di Tanah Sulawesi!-net:foto-

BACA JUGA:Ayo Ikuti Jejak Perlawanan Petani yang Membuktikan Kekuatan Rakyat Biasa

Dalam tradisi adat, orang Mandar memiliki berbagai upacara yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Salah satunya adalah Sayyang Pattudu, sebuah tradisi yang menampilkan kuda menari dalam rangkaian perayaan khatam Al-Qur’an.

Tradisi ini memperlihatkan akulturasi antara nilai-nilai Islam dan budaya lokal yang berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Selain itu, mereka juga kaya akan seni musik tradisional, seperti penggunaan alat musik kecapi, gong, dan rebana.

BACA JUGA:Yuk Telusuri Sejarah Pos Indonesia dari Kuda Surat sampai Era Digital

Seni musik ini biasanya hadir dalam perayaan adat maupun acara keagamaan, memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.

Hubungan dengan Islam

Masuknya Islam ke wilayah Mandar terjadi sekitar abad ke-16 melalui jalur perdagangan.

Para pedagang dan ulama dari luar Sulawesi memperkenalkan ajaran Islam, yang kemudian diterima dan diintegrasikan dengan budaya setempat.

BACA JUGA:Sejarah Suku Tolaki: Jejak Budaya dan Tradisi di Tanah Sulawesi Tenggara!

Seiring waktu, Islam menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Mandar. Hal ini tercermin dalam adat istiadat, hukum, hingga sistem sosial yang dijalankan. Islam juga memperkuat semangat maritim orang Mandar.

Banyak dari mereka yang kemudian berlayar sambil menyebarkan agama ke berbagai daerah, menjadikan suku Mandar tidak hanya dikenal sebagai pelaut tangguh, tetapi juga sebagai penyebar nilai-nilai keagamaan.

Peran dalam Perdagangan Nusantara

Dalam sejarah perdagangan Nusantara, orang Mandar memainkan peran penting sebagai penghubung antarwilayah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait