Sejarah Labuan Cermin: Danau Dua Rasa dengan Keindahan Alam dan Nilai Sakral di Kalimantan Timur!

BACA JUGA:Sejarah Suku Aneuk Jamee: Asal-Usul, Perkembangan Budaya, dan Identitas di Tanah Aceh!

Penelitian menunjukkan bahwa air asin berasal dari laut yang masuk melalui saluran bawah tanah, sementara air tawar berasal dari mata air pegunungan sekitar.

Kedua lapisan air ini tidak pernah tercampur, melainkan hanya bertemu di satu titik, menciptakan kondisi unik yang jarang ditemukan di dunia.

Peran Labuan Cermin dalam Kehidupan Masyarakat

Bagi masyarakat sekitar, Labuan Cermin bukan hanya sebuah tempat wisata.

BACA JUGA:Yuk Ikuti Jejak Penemuan Artefak di Sungai Tua yang Sarat Misteri dan Sejarah

Sejak masa lampau, kawasan ini menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Airnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sementara ikannya menjadi sumber pangan.

Namun, ada aturan adat yang mengikat. Penduduk dilarang merusak lingkungan sekitar danau, karena diyakini dapat mendatangkan bencana.

Larangan-larangan tersebut ternyata sejalan dengan upaya menjaga kelestarian alam, sehingga hingga kini Labuan Cermin tetap terjaga keindahannya.

Dalam beberapa catatan sejarah lisan, Labuan Cermin juga pernah dijadikan tempat beristirahat para pelaut. Mereka singgah di danau ini untuk mengambil persediaan air tawar sebelum kembali melaut.

BACA JUGA:Yuk Ikuti Perjalanan Beras Nusantara dari Sawah sampai Mendunia

Popularitas sebagai Destinasi Wisata

Meski keberadaannya sudah lama diketahui masyarakat lokal, Labuan Cermin baru dikenal luas setelah era 1990-an ketika akses menuju Kabupaten Berau mulai terbuka.

Kini, Labuan Cermin menjadi salah satu ikon wisata unggulan Kalimantan Timur. Aktivitas seperti berenang, snorkeling, hingga menyelam menjadi favorit wisatawan.

Selain itu, suasana tenang dan dikelilingi hutan tropis menjadikan pengalaman berkunjung ke Labuan Cermin terasa damai dan berbeda.

Sumber: