Jejak Berdarah Napoleon: Ambisi, Kekuasaan, dan Revolusi di Benua Eropa
Jejak Berdarah Napoleon: Ambisi, Kekuasaan, dan Revolusi di Benua Eropa-Foto: net -
BACA JUGA:Suku Aru dan Warisan Bahari: Menyingkap Sejarah Peradaban Tua di Ujung Timur Nusantara
Kekalahannya di Waterloo bukan sekadar kegagalan militer, tetapi juga akhir dari obsesi yang menelan banyak nyawa.
Rakyat yang dulu mengaguminya mulai memahami bahwa pemimpin yang digerakkan ambisi pribadi bisa lebih berbahaya daripada ancaman dari luar. Sejarah mencatatnya sebagai tokoh besar, namun tidak selalu sebagai pahlawan.
Secara keseluruhan, Napoleon lebih tepat digambarkan sebagai pemimpin ambisius dengan pengaruh yang terbatas di dunia.
Ia meninggalkan jejak penting di Eropa, tetapi gagal membawa perubahan mendasar bagi dunia. Ambisi yang kuat tanpa visi kemanusiaan akhirnya berujung pada tragedi, menyisakan pelajaran berharga bagi generasi berikutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
