Pemkot PGA

Sejarah Bukit Wairinding, Sumba: Hamparan Sabana yang Menyimpan Kisah Alam dan Budaya!

Sejarah Bukit Wairinding, Sumba: Hamparan Sabana yang Menyimpan Kisah Alam dan Budaya!

Sejarah Bukit Wairinding, Sumba: Hamparan Sabana yang Menyimpan Kisah Alam dan Budaya!-net: foto-

BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Makna Rumah Gadang sebagai Warisan Budaya Minangkabau

Meski tidak selalu berlangsung di puncak bukit, Wairinding menjadi bagian dari lanskap sakral yang mengiringi tradisi tersebut.

Bukit Wairinding dalam Era Modern

Popularitas Bukit Wairinding melonjak setelah menjadi lokasi pengambilan gambar dalam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak yang rilis pada 2017.

Dalam film tersebut, sabana luas dengan langit biru dan bukit-bukit bergelombang menjadi latar yang memukau, sehingga banyak penonton penasaran dan ingin berkunjung langsung.

Sejak itu, Bukit Wairinding menjadi salah satu destinasi utama di Sumba Timur.

BACA JUGA:Jejak Tradisi dan Kehidupan Suku Abui, Penjaga Pegunungan Alor yang Kuat

Pemerintah daerah bersama masyarakat mulai mengelola kawasan ini sebagai objek wisata, meski tetap mempertahankan keaslian alamnya.

Saat musim hujan, sabana akan berubah menjadi hamparan hijau yang segar, sedangkan di musim kemarau, warna kuning keemasan mendominasi, memberikan nuansa dramatis yang berbeda.

Ekowisata dan Pelestarian

Pesatnya kunjungan wisata membawa dampak positif bagi ekonomi warga sekitar, terutama melalui jasa pemandu, penjual makanan, dan penyewaan kuda untuk berfoto.

BACA JUGA:Mengenal Suku Abui: Warisan Budaya dan Ketangguhan dari Pegunungan Alor

Namun, peningkatan kunjungan juga menuntut kesadaran akan pelestarian lingkungan.

Sampah plastik, erosi tanah akibat pijakan berlebih, dan potensi hilangnya vegetasi asli menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Beberapa komunitas lokal kini mulai menerapkan sistem ekowisata dengan membatasi jumlah kunjungan di musim tertentu, menyediakan tempat sampah terpusat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait