Menyingkap Makna Patung Arjuna Wijaya: Simbol Epik Mahabharata di Pusat Jakarta

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah kesibukan Kota Jakarta, terdapat sebuah karya seni monumental yang menjadi salah satu ikon utama ibu kota—Patung Arjuna Wijaya.

Sering disebut Patung Kuda oleh masyarakat karena menampilkan delapan ekor kuda yang sedang menarik kereta perang, patung ini berdiri kokoh di Jalan Medan Merdeka Barat, tak jauh dari Monumen Nasional (Monas) dan depan Gedung Indosat.

Sejak didirikan, patung ini menjadi saksi perkembangan kota Jakarta.

Lebih dari sekadar elemen estetika, patung ini memuat makna mendalam yang berasal dari kisah epik Mahabharata, yang telah lama memengaruhi budaya dan nilai-nilai moral masyarakat Indonesia, terutama lewat tradisi wayang kulit.

Patung menggambarkan Arjuna, pahlawan utama dalam Mahabharata, yang sedang mengendarai kereta perang dikawal oleh Batara Kresna.

BACA JUGA:Pemberontakan yang Hampir Menghapus Sejarah Indonesia

BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?

Kereta tersebut ditarik oleh delapan kuda yang tampak berlari penuh semangat, seakan menembus hiruk-pikuk ibu kota.

Dalam cerita, Kresna bukan hanya pengemudi kereta, tapi juga guru spiritual Arjuna, membimbingnya dalam pertempuran besar di Kurukshetra.

Delapan kuda melambangkan kekuatan dan keberanian, sementara Arjuna mewakili sosok pemimpin yang berani dan bijaksana. Kresna sendiri adalah simbol dari nilai ilahi dan bimbingan moral, sehingga keseluruhan patung merepresentasikan keseimbangan antara kekuatan dan kebijaksanaan.

Patung ini adalah karya Nyoman Nuarta, maestro pematung asal Bali yang juga dikenal lewat karya monumental lain seperti Patung Garuda Wisnu Kencana.

Proyek pembuatannya dimulai pada 1987 atas inisiatif Presiden Soeharto dan rampung dalam dua tahun.

BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?

BACA JUGA:Mengenal Gunung Sumantri: Simbol Kejayaan dan Warisan Sejarah di Tanah Papua

Sumber: