Sejarah dan Keunikan Sungai Barito: Sumber Kehidupan dari Pegunungan Schwaner hingga Muara
Sejarah dan Keunikan Sungai Barito: Sumber Kehidupan dari Pegunungan Schwaner hingga Muara-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Sungai Barito adalah salah satu Sungai terpanjang di Indonesia, membentang sekitar 900 kilometer dari Pegunungan Schwaner di Kalimantan Tengah hingga bermuara di Laut Jawa melalui Kalimantan Selatan.
Sungai ini memiliki peran sentral dalam sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat Dayak serta Banjar yang tinggal di sepanjang alirannya.
Nama “Barito” diduga berasal dari bahasa daerah yang menunjuk pada wilayah hilir sungai. Dalam tradisi lokal, sungai ini juga dikenal dengan nama “Batang Banyu” atau “Batang Barito.”
Secara geografis, Sungai Barito menjadi jalur vital yang menghubungkan kawasan pedalaman Kalimantan dengan pesisir, sehingga sejak lama berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan utama.
Sungai ini melintasi sejumlah kota penting seperti Buntok, Muara Teweh, Puruk Cahu, hingga Banjarmasin, yang dijuluki “Kota Seribu Sungai” berkat jaringan sungainya yang luas dan peran Barito sebagai pusat aktivitas sosial-ekonomi masyarakat setempat.
BACA JUGA:Pemberontakan yang Hampir Menghapus Sejarah Indonesia
BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?
Dalam sejarahnya, Barito menjadi jalur utama bagi perpindahan dan interaksi budaya suku Dayak Maanyan, Dusun, dan Ot Danum di daerah hulu. Mereka memanfaatkan perahu tradisional seperti jukung dan klotok untuk berlayar serta mengangkut hasil hutan seperti rotan, damar, dan emas ke hilir.
Di bagian hilir, khususnya sekitar Banjarmasin, suku Banjar menjadikan sungai ini sebagai pusat kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.
Tradisi pasar terapung yang kini menjadi ikon pariwisata daerah ini menunjukkan betapa sungai menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Banjar.
Pada masa Kesultanan Banjar (abad ke-16 sampai ke-19), Sungai Barito berfungsi sebagai jalur strategis perdagangan rempah dan hasil hutan.
BACA JUGA:Sejarah Majapahit Tak Pernah Lengkap, Ini Alasannya
BACA JUGA:Suku Aru dan Warisan Bahari: Menyingkap Sejarah Peradaban Tua di Ujung Timur Nusantara
Kesultanan ini menjalin hubungan dagang dengan berbagai kelompok etnis Nusantara serta bangsa asing seperti Belanda dan Inggris.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
