Pemkot PGA

Rahasia Besar di Balik Hilangnya Manuskrip Voynich yang Bikin Sejarawan Garuk Kepala

Rahasia Besar di Balik Hilangnya Manuskrip Voynich yang Bikin Sejarawan Garuk Kepala

Rahasia Besar di Balik Hilangnya Manuskrip Voynich yang Bikin Sejarawan Garuk Kepala--

PAGARALAMPOS.COM - Manuskrip Voynich adalah teka-teki kuno yang ditemukan lebih dari seratus tahun lalu namun hingga kini belum berhasil dibaca atau dipahami oleh siapa pun di dunia modern. 

Dokumen ini ditulis dalam bahasa asing yang tidak dikenal dan dihiasi dengan ilustrasi tanaman aneh simbol astrologi serta diagram yang tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan saat ini. 

Para kriptografer sejarahwan dan ahli bahasa telah mencoba menerjemahkan isi manuskrip namun selalu gagal menembus dinding misteri yang mengelilinginya. 

Ada yang percaya naskah ini adalah ensiklopedia dari peradaban yang hilang ada juga yang menduga hanya rekayasa dari masa lalu yang dibuat untuk mengelabui.

BACA JUGA:Mengungkap Kisah Mistis dan Spiritualitas Gunung Pakuwojo: Warisan Sejarah dari Tanah Jawa

Penelitian terhadap manuskrip ini telah melibatkan teknologi paling mutakhir mulai dari pemindaian digital hingga kecerdasan buatan namun semua hasilnya nihil dan hanya menambah pertanyaan baru. 

Asal usul manuskrip pun tetap gelap karena tak ada catatan sejarah resmi yang menyebutkannya sebelum muncul di tangan Wilfrid Voynich seorang pedagang buku antik pada awal abad ke dua puluh. 

Kertasnya telah dianalisis dan dipastikan berasal dari abad ke lima belas namun isi tulisan dan gaya gambar menunjukkan sesuatu yang jauh lebih rumit dari sekadar dokumen medis atau botani. 

Beberapa ilmuwan bahkan menyarankan agar manuskrip ini dianggap sebagai bentuk komunikasi nonverbal atau kode rahasia spiritual yang tak lagi dapat dipahami manusia modern.


Rahasia Besar di Balik Hilangnya Manuskrip Voynich yang Bikin Sejarawan Garuk Kepala--

Di belahan dunia lain legenda Konferensi Meja Bundar, terus memicu rasa ingin tahu kita yang tak pernah padam karena tokoh tokohnya seperti Raja Arthur dan para ksatria Camelot dianggap campuran antara sejarah dan mitos. 

Meja bundar sendiri diyakini sebagai simbol persamaan dan kesetiaan di antara para pemimpin,namun tidak ada bukti nyata tentang pertemuan semacam itu di masa lalu. 

Para arkeolog telah mencari jejaknya di berbagai tempat di Inggris namun yang ditemukan hanya reruntuhan istana dan bekas benteng yang tidak mampu mengungkap kebenaran utuh di balik legenda. 

Sebagian peneliti bahkan berpendapat bahwa konferensi itu adalah simbol politik ideal yang sengaja diciptakan untuk menanamkan nilai kebajikan pada masyarakat saat itu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: